ACARA I
PENGAMATAN AGROEKOSISTEM
I.
IDENTITAS
1.
Mata Kuliah : Pengendalianorganisme Pengganggu
Tanaman ( POPT )
2.
Acara Praktikum : Pengamatan Agroekosistem
3.
Tujuan : Mengetahui Jenis
Organisme Tumbuhan Dan Hewan Pada Ekosistem Darat
4.
Tempat :
Kebun Praktek STPP
5.
Hari / Tanggal : Kamis 25 September 2014
6.
Nama Mahasiswa : Ictira Julvikar Jurochman
7.
No. Presentasi / Semester : V. B
8.
Dosen Pengampuh : Ir. Heriyanto, MS
9.
TPA :
-
II.
DARAS
TEORI
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk
oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
dibentuk oleh kumpulan berbagai macam makhluk hidup beserta benda-benda tak
hidup. Semua makhluk hidup yang menyusun suatu ekosistem disebut komponen biotik.
Sedangkan benda-benda tak hidup dalam suatu ekosistem disebut komponen abiotik.
Dalam suatu
ekosistem, hubungan antar komponen berlangsung sangat erat dan saling
memengaruhi. Oleh karena itu gangguan atau kerusakan pada salah satu komponen
dapat menyebabkan kerusakan seluruh ekosistem.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Stopwach
2. ATK
IV. CARA KERJA
-
Mengamati komponen biotik dan abiotik
yang ada di lingkungan sekolah
-
Mencatat
hasil dan Pengamatan terhadap masing-masing spesimen
-
Menggambarkan bentuk specimen
V.
HASIL
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah sebagai berikut
No
|
Nama serangga
|
Ordo serangga
|
Tipe perkembangan
|
Tipe alat mulut
|
Bagian tanaman yang diseramg
|
1
|
Belalang kayu
(Valanga nigricarnis)
|
Orthoptera
|
Paurometabola
|
Menggit mengunyah
|
Daun dan tanggkai yang muda
|
2
|
Kepik
hijau
Valanga
nigricornis
|
Hemiptera
|
Arthropoda
|
Menggit menghisap
|
Malai padi
|
3
|
Ulat grayak
Spodoptera
exigua
|
Coloeptera
|
Holometabola
|
Menggit mengunyah
|
Batang kelapa
|
Belalang kayu
Valanga
nigricornis
Kingdom :
Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Acrididae
Kepik hijau
Nezara
viridula
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Pentatomidae
Genus : Nezara
Spesies : Nezara viridula
Ulat grayak
Spodoptera
exigua
Kingdom :
Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Nocturdae
Genus : Spodoptera
Spesies : Spodoptera exigua
VI. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
A. Pembahasan
-
Belalang Kayu
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan terhadap Belalang (Valanga nigricornis) memiliki
morfologi, berwarna kecoklatan, memiliki sepasang antenna, 2 buah mata majemuk.
Memiliki 2 pasang sayap dimana sayap depan lebih sempit dibanding sayap
belakang, 3 pasang kaki dimana memiliki kaki belakang yang besar. Belalang
dapat dikendalikan dengan cara merawat kumbang endol yang lawanya sebagai
parasite telur belalang.
-
Kepik
hijau
Berdasarkan Pengamatan Kepik hijau
(Nezara viridula) diperoleh morfologi memiliki sepasang sungut yang beruas
ruas. memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap).
Sayap depan menebal pada bagian pangkal. Bentuk tubuh pipih, memiliki kaki yang
pendek serta kepala yang terlihat membungkuk ke bawah. Umumnya memiliki sayap
dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada
bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung membranus. Bentuk sayap tersebut
disebut Hemelytra. Sayap belakang membranus dan sedikit lebih pendek daripada
sayap depan. Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan
occeli, mempunyai alat mulut menusuk dan meghisap yang muncul dari depan kepala
dan dinamakan stylet
-
Ulat Grayak
Morfologi
ulat daun pisang dalah sebagai berikut kupu-kupu mengisap madu bunga pisang dan
melakukan kopulasi sambil berterbangan pada waktu sore dan pagi hari serta
bertelur pada malam hari, telur diletakkan berkelompok sebanyak ± 25 butir pada
daun pisang yang masih utuh, ulat yang masih muda warnanya sedikit kehijauan,
tubuhnya tidak dilapisi lilin. Sedangkan ulat yang lebih besar berwarna putih
kekuningan dan tubuhnya dilapisi lilin, pupa berada di dalam gulungan daun,
berwarna kehijauan dan dilapisi lilin. Panjang pupa lebih kurang 6 cm dan
mempunyai belalai (probosis). Siklus hidup di Bogor berkisar antara
5 – 6 minggu.
B.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam mebudidayakan tnaman , banyak kendala dan halangan yang di sebabkan oleh organisme penggagu tanaman (OPT). Sehingga kita harus mampu mengenal organisme-organisme di pertanaman yang berpotensi sebagai OPT sehingga dapat membedakan serangan dan gejala di pertanaman sehingga bisa mengendalikan serangan OPT secara tepat dan bijaksana.
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam mebudidayakan tnaman , banyak kendala dan halangan yang di sebabkan oleh organisme penggagu tanaman (OPT). Sehingga kita harus mampu mengenal organisme-organisme di pertanaman yang berpotensi sebagai OPT sehingga dapat membedakan serangan dan gejala di pertanaman sehingga bisa mengendalikan serangan OPT secara tepat dan bijaksana.
Pustaka
Kebun
Praktek, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Yogyakarta ( STPP ).
Dosen
Pengampuh
-----------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar