SEBAGAI MAHASISWA PENYULUH PERTANIAN YANG NANTINYA AKAN TERJUN DI MASYARAKAT DALAM MEMBERIKAN PENGARAHAN KEPADA PETANI, HARUSLAH MEMILIKI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN YANG CUKUP BAGAIMANA CARA MENYULUH YANG BAIK DI LAPANGAN, SEHINGGA PENYULUH ITU BENAR-BENAR MENJADI MOTIVATOR YANG BAIK DI MASYARAKAT

Kamis, 31 Oktober 2013

MAKALAH TENTANG “ P A M E R A N “





                                                                    KATA PENGANTAR

             Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah, SWT atas limpahan rahmat dan karunia Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul  Pameran, Pekan flori dan flora Nasional ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Metode Penyuluhan Pertanian II, dengan Bapak Ir. Sujono, MP beserta Asisten Dosen selaku pengampuh mata kuliah ini.. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pameran, Pekan flori dan flora Nasional, serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan. Pameran, Pekan flori dan flora Nasional.
Penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini. Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pameran, Pekan flori dan flora Nasional, khususnya bagi Penulis. Pada akhirnya Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, dan membantu Penulis membuat Makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan,datang.


Yogyakarta,    Oktober 2013

Penulis










BAB I PENDAHULUAN
I.              Latar Belakang
Indonesia sebagai negara dengan sumber daya lahan dan agroklimat yang beragam, memungkinkan berbagai jenis tanaman hortikultura (buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan obat) diproduksi sepanjang  tahun. Potensi lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal, baik berupa lahan tidur,  rawa,  pasang surut, lahan hutan produksi masih terbuka untuk dikembangkan.Selama ini pengembangan tanaman hortikultura lebih banyak didominasi oleh budidaya skala kecil dengan penerapan teknologi sederhana sehingga mutu produk dan daya saing masih rendah.
Benih merupakan faktor utama keberhasilan agribisnis hortikultura yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Varietas hortikultura telah banyak dihasilkan didalam negeri. Varietas hortikultura yang telah terdaftar belum sepenuhnya dikenal oleh masyarakat.  Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi varietas melalui kegiatan Jambore Varietas Unggul Hortikultura sebagai salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) Tahun  2013.
Ø   Pengertian Pameran
Pameran diartikan sebagai penyajian visual dengan benda-benda dua dan tiga dimensi, dengan maksud mengkomunikasikan ide atau informasi kepada orang banyak (Sulaiman,1988).  Pameran merupakan suatu usaha untuk memperlihatkan secara sistematis model, contoh, barang sesungguhnya, peta atau gambar pada suatu tempat tertentu dalam suatu urutan tertentu untuk menumbuhkan perhatian pengunjung.   Dengan demikian, hampir segala jenis media dapat ditampilkan dalam pameran.
Ø   Tujuan
Mensosialisasikan keunggulan berbagai varietas hortikultura kepada petani dan masyarakat umum.



Ø   Manfaat  Pelaksanaan Pameran
Ditinjau dari jumlah sasaran yang ingin dicapai, pameran termasuk jenis metode penyuluhan yang menggunakan pendekatan massal.  Melalui pendekatan ini, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan pameran, antara lain:
§  menarik perhatian dan meningkatkan pengertian banyak orang
§  memberikan alternatif usahatani kepada pengunjung terhadap cara-cara baru
§  menumbuhkan daya tarik pada kegiatan-kegiatan penyuluhan
§  memperlihatkan proses perbaikan teknologi pertanian dari masa ke masa


BAB II PELAKSANAAN PAMERAN

Untuk menghasilkan suatu penyelenggaraan pameran yang baik diperlukan persiapan yang matang.  Persiapan pameran dilakukan oleh para penyelenggara pameran secara tersusun dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1.      Menentukan tujuan diselenggarakannya pameran.
2.      Menenentukan tema pameran.
3.      Membuat rencana materi yang akan dipamerkan.
4.      Mengundang instansi, lembaga, organisasi profesi dan swasta untuk menjadi peserta pameran, berdasarkan rencana yang telah dibuat.
5.      Mempersiapkan area pameran yang memadai berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti pameran.
6.      Menyiapkan juru penerang yang benar-benar menguasai materi.
7.      Mengumumkan adanya pameran tersebut di tempat-tempat tertentu agar diketahui oleh masyarakat banyak, misalnya dengan penempelan poster, spanduk, atau pemanfaatan media massa lain.
8.      Mempersiapkan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pameran.




Ø Jenis-jenis Media yang Digunakan dalam Pameran :
Untuk memanfaatkan rasa antusias masyarakat yang mendatangi pameran, maka pameran harus dibuat sedemikian rupa agar masyarakat lebih tertarik pada objek yang dipamerkan.  Dengan demikian pelaksanaan pameran perlu direncanakan dengan matang serta perlu diperhatikan media apa saja yang kira-kira akan menarik minat perhatian orang banyak yang akan disajikan dalam pameran.
Pada dasarnya jenis media apapun dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu penyelenggaraan pameran. Namun demikian, pemakaiannya harus disesuaikan dengan tujuan pameran itu sendiri yaitu menarik minat dan perhatian serta menggugah hati sasaran.  Mengingat pameran memiliki sifat memperlihatkan sesuatu, maka sebaiknya media yang digunakan adalah berupa media visual, walaupun tidak menutup kemungkinan dipakainya media audio visual.
Ø   Dalam penyelenggaraan pameran, media yang biasa dipergunakan adalah:
1.      Media visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan. Termasuk dalam kelompok ini adalah gambar, peta, grafik, bagan, foto dan poster.  Berbagai macam papan seperti papan tulis, papan flanel, papan magnet atau papan peragaan merupakan media statis yang dapat dijadikan tempat dipasangnya media visual dua dimensi tersebut.
2.      Media visual tiga dimensi.  Contoh dari kelompok ini adalah benda asli, model, barang contoh atau spesimen, mock-up atau alat tiruan sederhana, diorama, bak pasir dan lain-lain.
Penggunaan kedua kelompok media di atas sangat baik untuk pelaksanaan pameran, karena media tersebut dapat digunakan tanpa bantuan penjelasan oleh juru penerang.  Juru penerang hanya menjelaskan hal-hal yang kurang dimengerti pengunjung.
Di samping penggunaan media visual, media audiovisual dapat dimanfaatkan dalam upaya menghidupkan suasana pameran.  Misalnya dengan menampilkan film pendidikan tentang cara pembibitan jamur merang, atau menampilkan penjelasan interaktif yang diprogram dan dioperasikan melalui komputer.


Ø   Waktu Dan Tempat
Jambore Varietas Unggul Hortikultura dilaksanakan di lokasi PF2N di Jalan Kenari, Timoho, Yogyakarta. Pameran berbagai varietas unggul hortikultura ini dilaksanakan mulai tanggal 2 – 7 Oktober 2013 di Yogyakarta.
Ø   Peserta

Peserta Jambore Varietas Unggul Hortikultura adalah produsen benih, petani, petugas pertanian pusat, propinsi, kabupaten/ kota, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.Dalam pelaksanaan pameran ini adalah 150 peserta yang terdiri dari seluruh Indonesia dengan rincian 188 stand dan berasal dari 34 provinsi.



BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN STAND I

A. Tema dan Sub Tema
1. Tema                               : Hortikultura Nusantara sebagai Gaya Hidup Sehat
2. Sub Tema                       : Pendaftaran Varietas Tanaman Holtikultura
B. Hasil Pengamatan Stand
1. Nama Stand                   : Dinas Pertanian
2. Isi Stand                                     : Pengujian Keunggulan Varietas, tomat, cabe, kunyit, duren, dl
3. Ukuran Stand                 : 3 x 6 Meter
4. Asal Stand                      : Lembang, ( Bandung ).
5. Kelengkapan Stand        : Poster,brosur,leaflet buah-buahan dan sayur-sayuran, 
6. Stand Terbaik                : UPT Ptoteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Jawa Barat
7. Pembahasan                     :
a.    Berdasarkan hasil pengamatan di stand I, produk yang di pamerkan tidak hanya tanaman hortikultura akan tetapi dari perianan juga ada
b.    Tanaman pada pipa paralon sangat menarik
c.    Ukuran stand sangat besar
d.   Kelengkapan stand sudah memadai
Pendaftaran varietas tanaman holtikutura ini mengacu pada undang undang holtikultura nomor 13 tahun 2010 dan peraturan mentri no 38/permentan. Tujuan pendaftaran varietas adalah untuk pendataan varietas dalam rangka pengawasan peredaran benih agar konsumen dapat terlindungi dari perolehan benih yang performa/keragaan varietasnnya tidak sesuai dengan deskripsi, pendaftaran ini merupakan persyaratan yang wajib di laksanakan oleh pemilik varietas/kusannya apabilabenih dari varietas tersebut akan di edarkan sebelum varietas didaftarkan harus dilaksanakan uji keunggulan varietas dan uji kebenaran varietas terlebih dahulu.



BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN STAND II

A.  Tema dan Sub Tema
1.    Tema                              : Hortikultura Nusantara sebagai Gaya Hidup Sehat
2.    Sub Tema                       : Teknologi Budidaya Bawang merah Diluar Musim
B.  Hasil Pengamatan Stand :
1.    Nama Stand                   : Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
2.    Isi Stand                        : Pemilihan Varietas, Bibit Bawang Merah
3.    Ukuran Stand                : 4 x 6 Meter
4.    Asal Stand                     : Provinsi Jakarta Selatan
5.    Kelengkapan Stand       : Poster,brosur,leaflet buah-buahan dan sayur-sayuran, bunga,
 umbi-umbia.
6.    Stand Terbaik                : UPT Ptoteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
 Jakarta Selatan
7.    Pembahasan                   :
a.    Berdasarkan hasil pengamatan di stand II, produk yang di pamerkan tidak hanya tanaman hortikultura akan tetapi dari perianan juga ada
b.    Pupuk Dasar Yang di Anjurkan
c.    Ukuran stand sangat besar
d.   Kelengkapan stand sudah memadai

Menanam bawang merah di musim hujan dapat dilakukan di lahan sawah tadah hujan lahan kering atau lahan tegalan yang tidak terlindung oleh pepohonan, karena bawang menghendaki cahaya dan penyinaran penuh. Lahan yang sesuai dengan tanah bertekstur sedang sampai liat, dan berdrainase baik jenis tanah latosol cokelat, asosiasi latosol-andisol, serta andisol lebih cocok untuk pertanaman bawang merah musim hujan karena drainasennya lebih mudah di kendalikan.


BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN STAND III

A.  Tema dan Sub Tema
1.    Tema                              : Hortikultura Nusantara sebagai Gaya Hidup Sehat
2.    Sub Tema                       : --
B.  Hasil Pengamatan Stand :
1.    Nama Stand                   : Dinas Pertanian Maluku
2.    Isi Stand                        : Buah-buahan dan sayur, dan pisang
3.    Ukuran Stand                : 3 x 3 Meter
4.    Asal Stand                     : Provinsi Maluku
5.    Kelengkapan Stand       : Poster,brosur,leafletbuahan dan sayur-sayuran.
6.    Stand Terbaik                : UPT Ptoteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Maluku
7.    Pembahasan                   :
a.       Berdasarkan hasil pengamatan di stand III, stand ini dari instansi Dinas Pertanian Ambon maluku, dan banyak produk yang sangat menarik pada isi stand;
b.      Ukuran stand sudah standar
c.       Kelengkapan stand sudah memadai
pisang Tongka Langit khas Provinsi Maluku. Cara tumbuh pisang ini berbeda dengan pisang lain yang mengarah ke bawah, pisang Tongka Langit justru tumbuh membentuk percabangan.
Pisang Tongka Langit, adalah sebutan untuk buah pisang unik ini. Bentuk buahnya agak sedikit lebih besar dari pisang normal, dengan warna kulitnyua yang kuning keemasan dan ada juga yang kemerahan. Pisang Tongka Langit ini menjadi buah khas masyarakat Maluku, karena hanya di daerah inilah pisang ini dapat dijumpai.
Jenis pisang ini banyak ditanam di daerah maluku. Bentuknya khas dengan tandan buahnya menuju keatas. Oleh karenanya pisang ini disebut pisang tongkat langit. Warna kulit buahnya merah jingga dan warna daging buahnya putih kuning. Konon pisang ini sangat mujarab untuk menyembuhkan penyakit kuning. Berat per sisir 1.200 gram dan berat setiap buah 150 gram. Panjangnya 20 cm dan lingkar buahnya13cm.
Masyarakat Maluku umumnya, mengkonsumsi buah ini secara langsung, dibakar, digoreng, atau direbus. Namun buah ini juga bisa dibuat tepung pisang sehingga bisa sebagai bahan utama pembuatan kue. Buah pisang jenis ini banyak dijumpai di Ambon, Saparua, Haruku, Nusalaut dan Seram. Tanaman Pisang Tongka Langit umumnya tumbuh baik pada tanah dengan tekstur pasir dan liat.
Pisang tongka langit juga bisa dijadikan tepung pisang, yang digunakan untuk membuat kue atau sebagai pengganti nasi dan sagu oleh masyarakat Maluku. Untuk bisa mencicipi pisangtongka langit, sayangnya Anda harus berkunjung ke tanah Maluku karena sampai saat ini pisang tongka langit hanya bisa tumbuh di daerah tersebut.









Ø  DENA PAMERAN BLOCK PLAN PF2N




















Ø PEMBAHASAN
Pekan flori dan flora Nasional 2013 kini digelar di Kota Yogyakarta, program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian bekerja sama  dengan pemerintah daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 2-8 Oktober 2013. Kegiatan pekan flori dan flora mengusung tema “Hortikultura Nusantara sebagai Gaya Hidup”. Kurang lebih 1 ha, lahan digunakan untuk pengembangan tanaman hortikultura. Ada juga stand yang menampilkan berbagai hasil pertanian hortikultura setiap provinsi. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tertarik mengembangkan pertanian hortikultura. Berbagai tanaman hortikultura di kembangkan di lahan tersebut. Beberapa tanaman hortikultura seperti tomat, cabai, terong, labu kuning, pare, kubis, gambas, caba rawit,sawi pakcoy, buncis dll dikembangkan selama 4 bulan sebelum kegiatan  dilaksanakan. Saya dibuat kagum dengan penataan seluruh tanaman hortikultura tersebut. Pasalnya konstruksi tanaman hortikultura seperti jenis tanaman rambat menggunakan bahan rangka besi dan desain yang menarik. Beberapa diantaranya menggunakan besi yang didesain  melengkung.


BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Dari peserta pameran yang dilaksanakan, semua stand yang ada lebih menitikberatkan pada tanaman hortikultura berupa sayur-sayuran, tanaman hias, tanaman obat-obatan dan hasil olahannya sesuai dengan judul dan tema pameran, akan tetapi ada juga yang tidak, seperti : kolam ikan lele, kelinci, ayam, alat musik tradisional dari stand papua. Pemeliharaan tanaman hortikultura dalam kegiatan PF2N patut diacungi jempol. Saya berharap kegiatan ini bisa dikunjungi masyarakat dan memberi manfaat bagi masyarakat yang kemudian juga tertarik untuk mengembangkan tanaman hortikulturan di pekarangan rumah atau sekolah. / asrama tempat tinggal saya di STPP Yogyakarta. yang unik adalah pisang Tongka Langit khas Provinsi Maluku. Cara tumbuh pisang ini berbeda dengan pisang lain yang mengarah ke bawah, pisang Tongka Langit justru tumbuh membentuk percabangan.



B.       Saran
Sekiranya kegiatan ini juga bisa memicu petani atau kelompok tani agar menghasilkan tanaman hortikultura yang berkualitas. Saat ini masyarakat juga mulai tertarik dengan produk tanaman organik. Kesadaran masyarakat kita terhadap kesehatan sudah semakin baik. Walaupun sampai saat ini produk pertanian organik masih terbilang cukup mahal, setidaknya masyarakat memiliki pilihan untuk mengkonsumsi bahan makanan yang lebih sehat. Tantangan kedepannya untuk teknologi pangan pertanian terletak pada pengembangan tanaman pertanian hortikultura dengan kualitas yang sama dengan tanaman organik.  Pemasarannya pun bisa lebih luas dan harga jualnya bisa dijangkau segenap lapisan masyarakat.



BAB V PENUTUP

Daftar Pustaka
Katalok Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) Tahun  2013.
(Sulaiman,1988)

1 komentar: