SEBAGAI MAHASISWA PENYULUH PERTANIAN YANG NANTINYA AKAN TERJUN DI MASYARAKAT DALAM MEMBERIKAN PENGARAHAN KEPADA PETANI, HARUSLAH MEMILIKI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN YANG CUKUP BAGAIMANA CARA MENYULUH YANG BAIK DI LAPANGAN, SEHINGGA PENYULUH ITU BENAR-BENAR MENJADI MOTIVATOR YANG BAIK DI MASYARAKAT

Senin, 30 Desember 2013

MAKALAH MATA KULIAH METODE PENYULUHAN PERTANIAN TENTANG PRINSIP – PRISIP METODE PENYULUHAN PERTANIAN



MAKALAH
MATA KULIAH METODE PENYULUHAN PERTANIAN
TENTANG
PRINSIP – PRISIP METODE PENYULUHAN PERTANIAN

        







Disusun oleh :
ICTIRA JULVIKAR JUROCHMAN
NIREM : 05.1.4.12.0378

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN  SUMBER DAYA
MANUSIA PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN ( STPP ) MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
TAHUN 2013






BAB I PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Prinsip merupakan suatu pernyataan mengenai kebijaksanaan yang dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan dan dilaksanakan secara konsisten.  Dalam kegiatan penyuluhan,   bahwa   setiap   penyuluh   dalam  melaksanakan   kegiatannya   harus berpegang   teguh   pada   prinsip-prinsip  yang   sudah  disepakati   agar   dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
bahwa merujuk pada pemahaman penyuluhan pertanian sebagai proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip dalam penyuluhan pertanian sebagai berikut:
1.      Mengerjakan;   artinya   kegiatan   penyuluhan   harus   sebanyak   mungkin melibatkan masyarakat untuk menerapkan sesuatu.
2.      Akibat; artinya kegiatan pertanian harus memberikan dampak yang memberi pengaruh baik.
3.      Asosiasi; artinya kegiatan penyuluhan harus saling terkait dengan kegiatan lainnya. Misalnya apabila seorang petani berjalan di sawahnya kemudian melihat tanaman padinya terserang hama, maka ia akan berupaya untuk melakukan tindakan pengendalian.
Lebih    lanjut    bahwa yang mencakup prinsip-prinsip penyuluhan pertanian:
1.      Minat dan kebutuhan; artinya penyuluhan akan efektif jika selalu mengacu kepada minat dan kebutuhan masyarakat, utamanya masyarakat tani.
2.      Organisasi masyarakat bawah; artinya penyuluhan akan efektif jika mampu melibatkan organisasi masyarakat bawah dari setiap keluarga petani.
3.      Keraguan   budaya;   artinya   penyuluhan   harus   memperhatikan   adanya keragaman budaya.
4.      Perubahan   budaya;   artinya   setiap   penyuluhan   akan   mengakibatkan perubahan budaya.
5.      Kerjasama  dan  partisipasi;  artinya  penyuluhan  hanya  akan  efektif  jika menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerjasama dalam melaksanakan program-program penyuluhan yang telah dicanangkan.
6.      Demokrasi dalam penerapan ilmu; artinya dalam penyuluhan harus selalu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menawar setiap alternatif.
7.      Belajar sambil bekerja; artinya dalam kegiatan penyuluhan pertanian harus diupayakan agar masyarakat dapat belajar sambil berbuat, atau belajar dari pengalaman tentang segala sesuatu yang ia kerjakan.
8.      Penggunaan  metode  yang  sesuai;  artinya  penyuluhan  harus  dilakukan dengan  penerapan   metode   yang   selalu   disesuaikan   dengan   kondisi lingkungan fisik, kemampuan ekonomi, dan nilai sosial budaya.
9.      Kepemimpinan;  artinya  penyuluh  tidak  melakukan  kegiatan  yang  hanya bertujuan untuk kepuasan sendiri, tetapi harus mampu mengembangkan kepemimpinan.
10.  Spesialis yang terlatih; artinya penyuluh harus benar-benar orang yang telah mengikuti latihan khusus tentang segala sesuatu yang sesuai dengan fungsinya sebagai penyuluh.
11.  Segenap keluarga; artinya penyuluh harus memperhatikan keluarga sebagai satu kesatuan dari unit sosial.
Selanjutnya,  Mardikanto  (2006)  mengemukakan  bahwa  prinsip-prinsip dalam metode penyuluhan pertanian, meliputi:

B.       Tujuan Prinsip-prinsip Metode Penyuluhan
1.    agar penyuluh pertanian dapatmenetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yang tepat dan berhasil guna,
2.    agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk menimbulkan perubahan yang diinginkan yaitu perubahan perilaku petani dan anggota keluarganya dapat berdayaguna dan berhasil guna.Prinsip-prinsip metode dan teknik penyuluhan pertaniana. Pengembangan untuk berpikir kreatifb. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaatc. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya.
3.    Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima manfaat. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan

C.      Prinsip-prinsip Metode Penyuluhan
agar penyuluhpertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yangtepat dan berhasil guna,
agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakanuntuk menimbulkan perubahan yang diinginkan yaitu perubahan perilaku petanidan anggota keluarganya dapat berdayaguna dan berhasilguna. merujuk pada pemahaman penyuluhanpertanian sebagai proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip dalam penyuluhanpertanian sebagai berikut:


1.      Upaya Pengembangan untuk berpikir kreatif: Prinsip ini dimaksudkan bahwa melalui penyuluhan pertanian harus mampumenghasilkan petani-petani yang mandiri, mampu mengatasi permasalahanyang dihadapi dan mampu mengembangkan kreativitasnya untukmemanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahui untuk memperbaikimutu hidupnya.
2.      Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan sasaran: Prinsip ini akan mendorong petani belajar pada situasi nyata sesuaipermasalahan yang dihadapi.
3.      Setiap individu terkait dengan lingkungan sosialnya: Prinsip ini mengingatkan kepada penyuluh bahwa keputusan-keputusan yangdiambil petani dilakukan berdasarkan lingkungan sosialnya.
4.      Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran: Keakraban hubungan antara penyuluh dan sasaran memungkinkan terciptanyaketerbukaan sasaran dalam mengemukakan masalahnya.
5.     Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan.



BAB II DASAR TEORI


1.        Menurut ( Mardikanto, T., 1999 )  prinsip-prinsip penyuluhan pertanian adalah
a.         bekerja dengan klien, bukan untuk klien,
b.        bekerjasama dan melakukan koordinasi dengan organisasi pembangunan lainnya,
c.         pertukaran informasi bersifat dua arah,
d.        bekerja dengan kelompok-kelompok sasaran yang berbeda-beda di masyarakat,
e.         bekerja melalui apa yang klien ketahui dan miliki,
f.         masyarakat harus ikut serta dalam semua aspek kegiatan pendidikan dan penyuluhan.
2.        Menurut Ban, van den, A.W. dan Hawkins, A.S.1980 prinsip-prinsip penyuluhan itu adalah :
a.         Minat dan kebutuhan artinya penyuluhan pertanian akan efektif jika selalu mengacu kepada minat dan kebutuhan masyarakat mengenai hal ini harus dikaji secara mendalam apa yang harus menjadi minat dan kebutuhan setiap induvidu maupun segenap masyarakatnya, kebutuhan apa saja yang dapat dipenuhi sesuai dengan ketersediaanya sumberdaya, serta minat dan kebutuhan mana yang perlu mendapat prioritas untuk dipenuhi lebih dahulu.
b.        Organisasi masyarakat bawah artinya penyuluhan pertanian akan efektif jika mampu melibatkan/membentuk organisasi masyarakat bawah, sejak dari setiap keluarga/kekerabatan.
c.          Keragaman budaya artinya penyuluh pertanian harus memperhatikan adanya keragaman budaya. Perencanaan penyuluhan pertanian harus selalu disesuaikan dengan budaya lokal yang beragam.
d.        Perubahan budaya artinya setiap kegiatan penyuluhan pertanian mengakibatkan perubahan budaya. Karena itu kegiatan penyuluhan pertanian harus dilaksanakan dengan bijak dan hati-hati agar perubahan yang terjadi tidak menimbulkan kejutan-kejutan budaya. Dengan demikian setiap penyuluh pertanian perlu terlebih dahulu memperhatikan nilai – nilai budaya lokal seperti tabu, kebiasaan-kebiasaan dan lain-lain.
e.         Kerjasama dan Partisipatif artinya penyuluh pertanian hanya akan efektif jika mampu menggerakkan masyarakat untuk selalu kerjasama dalam melaksanakan program-program/programa penyuluhan pertanian yang telah dirancang.
f.         Demokrasi dalam penerapan ilmu artinya dalam penyuluhan pertanian harus selalu memberikan kesempatan kepada petani untuk menawarkan setiap ilmu alternatif yang ingin diterapkan. Yang dimaksud dengan demokrasi disini bukan terbatas pada tawar menawar tentang ilmu alternatif saja, tetapi juga dalam penggunaan metode penyuluhan, serta proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh masyarakat sasarannya.
g.        Belajar sambil bekerja artinya dalam kegiatan penyuluhan pertanian harus diupayakan agar masyarakat dapat belajar sambil bekerja atau belajar dari pengalaman tentang segala sesuatu yang ia kerjakan dengan kata lain penyuluhan pertanian tidah hanya sekedar menyampaikan informasi atau konsep-konsep teoritis tetapi harus memberikan kesmpatan kepada masyarakat sasaran untuk mencoba atau memperoleh pengalaman melalui pelaksanaan kegiatan secara nyata.
h.        Penggunaan metode yang sesuai artinya penyuluhan pertanian harus dilaksanakan dengan penerapan metode yang selalu disesuaikan dengan kondisi (lingkungan fisik, kemampuan ekonomi dan nilai sosial budaya) sasarannya. Dengan kata lain tidak satupun metode yang diterapkan di semua kondisi sasaran berjalan efektif dan efisien.
i.          Kepemimpinan artinya penyuluhan pertanian tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang hanya bertujuan untuk kepentingan/kepuasan sendiri, dan harus mampu mengembangkan kepeminpinan. Dalam hal ini penyuluhan pertanian mampu menumbuhkan kepemimpinan petani/pemimpin-pemimpin  lokal atau memanfaatkan pemimpin lokal yang telah ada untuk membantu kegiatan penyuluhan pertanian.
j.          Spesialisasi yang terlatih artinya penyuluh pertanian harus benar-benar orang yang telah memperoleh latihan khusus tentang segala sesuatu yang sesuai dengan fungsinya sebagai penyuluh
k.        Segenap keluarga artinya penyuluh pertanian harus memperhatikan keluarga sebagai suatu kesatuan dari unit social. Dalam hal ini terkandung pengertian-pengertian :
1.         Penyuluh pertanian harus mempegaruhi segenap anggota keluarga.
2.         Setiap anggota keluarga memiliki peran/pengaruh dalam setiap pengambilan keputusan.
3.         Penyuluh pertanian harus mampu mengembangkan pemahaman bersama.
4.         Penyuluh pertanian harus juga mengerjakan pengelolaan keuangan keluarga.
5.         Penyuluh pertanian mendorong keseimbangan antara kebutuhan dan kebutuhan usahatani.
6.         Penyuluh pertanian harus mampu memdidik anggota keluarga yang masih muda.
7.         Penyuluh pertanian harus mengembangkan kegiatan-kegiatan keluarga.
8.         Memperkokoh kesatuan keluarga baik yang menyangkut masalah social, ekonomi maupun budaya.
9.         Mengembangkan pelayanan keluarga terhadap masyarakat.
10.     Kepuasan artinya penyuluh pertanian harus mampu mewujudkan tercapainya kepuasan. Adanya kepuasan akan sangat menentukan keikutsertaan sasaran pada programa penyuluhan pertanain.
3. Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Spesifik Lokal (2001) prinsip prinsip penyuluhan partisipatif adalah :
a.         Menolong diri sendiri
b.        Partisipasi
c.         Kemitrasejajaran/egaliter
d.        Demokrasi
e.         Keterbukaan
f.         Desentralisasi
g.        Kemandirian/keswadayaan
h.        Akuntabilitas
i.          Menemukan sendiri dan spesifik lokasi
j.          Membangun pengetahuan
k.        Kerjasama dan koordinasi

BAB III PEMBAHASAN

Banyak pihak menilai bahwa penyuluhan pertanian mempunyai andil yang sangat besar dalam keberhasilan pembangunan pertanian dan peternakan di Indonesia. Bimbingan masal atau yang dikenal bimas dengan metode latihan dan kunjungannya telah berhasil mendifusikan suatu inovasi sehingga transfer pengetahuan dan teknologi dapat terjadi secara kontinu dan faktanya adalah Indonesia mencapai swasembada beras untuk pertamakalinya. Penyuluhan pada dasarnya adalah pendidikan dimana target/sasarannya yaitu para petani/peternak harus mengalami perubahan perilaku, dari mulai aspek yang bersifat kognitif, afektif dan akhirnya psikomotorik. Tentang hal ini, diakui bahwa, penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku melalui pendidikan akan memakan waktu lebih lama, tetapi perubahan perilaku yang terjadi akan berlangsung lebih kekal.
Sebaliknya, meskipun perubahan perilaku melalui pemaksaan dapat lebih cepat dan mudah dilakukan, tetapi perubahan perilaku tersebut akan segera hilang, manakala faktor pemaksanya sudah dihentikan. Oleh karena itu penyuluhan merupakan investasi untuk masa depan. Hasil dari penyuluhan tidak dapat diketahui dalam waktu yang singkat terlebih lagi jika tujuan utama suatu program penyuluhan adalah terjadinya adopsi suatu iknovasi yang ditawarkan atau terjadinya perubahan perilaku sasaran, tentu akan membutuhkan waktu yang relatif lama. Kegiatan penyuluhan banyak melibatkan pertimbangan nilai. Tidak jarang penyuluh dihadapkan pada keharusan memberi informasi tidak saja demi kepentingan petani sendiri tetapi juga untuk kepentingan masyarakatnya secara keseluruhan. Dengan demikian, dari penyuluh diinginkan kemampuannya untuk dapat mendorong petani belajar sekaligus melakukan perubahan perilaku sasaran tanpa mengabaikan falsafah, etika dan prinsip penyuluhan. Hal ini penting dilakukan demi tercapainya tujuan penyuluhan itu sendiri.


IV KESIMPULAN

Prinsip Prinsip Metode  penyuluhan pertanian merupakan cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan sehingga agar petani mau dan mampu menerapkan inovasi baru. Agar pesan dapat diserap lebih optimal oleh petani maka penyuluh harus dapat memilih dan menerapkan metode dan teknik yang sesuai dengan kondisi petani tersebut. Tingkat keberhasilan dari penerapan Prinsip Prinsip Metode penyuluhan pertanian dapat diukur dengan menganalisis tingkat efektifitas pemanfaatan dan pendayagunaan dari satu atau kombinasi beberapa metode.
Berdasarkan hal tersebut diatas Prinsip Prinsip Metode  penyuluhan  yang efektif yaitu Penyuluh Pertanian sebelum melakukan kegiatan dilapangan memahami tentang permasalahan dipetani (pelaku utama maupun pelaku usaha), siapkan alternatif pemecahan yang harus dilakukan, lakukan penyuluhan yang tepat seperti tersebut diatas, apabila telah selesai melakukan penyuluhan untuk melihat sejauhmana sasaran penyuluhan ada perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan tahapan adopsi inovasi teknologi yang dianjurkannya. Penyuluhan yang dilakukan sebaiknya dilakukan secara partisipatif, sehingga petani mampu mengemukakan pendapatnya, serta mampu menyusun rencana kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, maupun lingkungannya.


V DAFTAR PUSTAKA

Ban, van den, A.W. dan Hawkins, A.S. Penyuluhan Pertanian, Kanisius, Yogyakarta.
Kartasapoetra, A.G., 1988. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta
Mardikanto, T., 1999. Penyuluhan Pembangunan Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Padmowihardjo, S., 2000. Metode dan teknik penyuluhan pertanian, Universitas Terbuka, Jakarta.
Samsudin, U. 1987. Dasar-dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian,Bina Cipta, Bandung.
Soedijanto, 2004. Menata Kembali Penyuluhan Pertanian di Era Agribisnis, Departemen Pertanian, Jakarta.

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar