SEBAGAI MAHASISWA PENYULUH PERTANIAN YANG NANTINYA AKAN TERJUN DI MASYARAKAT DALAM MEMBERIKAN PENGARAHAN KEPADA PETANI, HARUSLAH MEMILIKI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN YANG CUKUP BAGAIMANA CARA MENYULUH YANG BAIK DI LAPANGAN, SEHINGGA PENYULUH ITU BENAR-BENAR MENJADI MOTIVATOR YANG BAIK DI MASYARAKAT

Jumat, 07 November 2014

ACARA II STERILISASI



ACARA II
STERILISASI

I.       IDENTITAS
1.      Mata Kuliah                            : Pengendalianorganisme Pengganggu Tanaman ( POPT )
2.      Acara Praktikum                     : Sterilisasi
3.      Tujuan                                     : Mengetahui Jenis Organisme Tumbuhan Dan Hewan Pada                                                   Ekosistem Darat
4.      Tempat                                    : Kebun Praktek STPP
5.      Hari / Tanggal                         : Kamis 25 September 2014
6.      Nama Mahasiswa                    : Ictira Julvikar Jurochman
7.      No. Presentasi / Semester        : V. B
8.      Dosen Pengampuh                  : Ir. Heriyanto, MS
9.      TPA                                         : -

II.    DARAS TEORI
Sterilisasi merupakan  suatu proses  untuk  mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Sterilisasi basah dapat digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja  yang dapat tembus uap air dan tidak rusak bila dipanaskan dengan suhu yang berkisar antara 110-121 . Sterilisasi dalam setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme atau usaha untuk membebaskan alat dan bahan dari segala bentuk kehidupan terutama mikrobia.

III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah aluminium foil, autoklaf, botol kultur, erlenmeyer, gunting kultur, kertas pembungkus, lampu bunsen, petridish, pinset dan scapel, sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah  aquades dan medium.

IV. CARA KERJA
Disiapkan alat-alat yang berupa aluminium foil, Erlenmeyer, gunting, petridish, pinset tetes, scapel kemudian  dibungkus dengan kertas pembungkus. Botol kultur ditutup dengan aluminium foil. Sedangkan bahan-bahan berupa aquades dan medium disterilisasikan dengan cara dimasukkan dalam botol lalu ditutup dengan aluminium foil. Disterilisasi alat dan bahan dengan autoklaf pada suhu 121°C dengan tekanan 15 psi selama 20-30 menit.



V.    HASIL
       Berdasarkan praktikum didapatkan hasil sebagai berikut :
No.
Nama Alat
Gambar
Keterangan
1.
Autoklaf






Autoklaf adalah alat sterilisasi untuk alat dan medium kultur jaringan. Suhunya 121oC, tekanan uap 15 selama 15 menit
2.
Magnetic Stirer






Magnetic  stirer memiliki fungsi untuk menggojok denganpemanas.Dengan                      menggunakan listrik, alat ini berfungsi sebagai komporselain digunakan sebagai penggojok.
3.
Elenmeyer









Alat ini digunakan dalam kultur jaringan tanaman sebagai sarana menuangkan air suling maupun untuk tempat media dan penanaman eksplan.

4.
Gelas ukur






Gelas ukur digunakan untuk menakar air suling dan bahan kimia yang akan digunakan.
5.
Pipet tetes





Pipet tetes digunakan untuk mengambil supernatan (larutan) protoplas atau untuk menambahkan KOH, HCL, menetralkan pH.
6.
Botol kultur






Botol ini digunakan untuk tempat menanam eksplan
7.
Gelas piala









Alat ini digunakan untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air suling dalam pembuatan medium

8.
Gunting kultur








Alat ini digunakan untuk mengiris bagian tanaman atau eksplan.





9.
Aluminium foil






Aluminium foil berfungsi untuk menutup botol kultur.
10.
Pinset




Pinset digunakan untuk memegang atau mengambil irisan eksplan atau untuk menanam eksplan
11.
Cawan petri



Alat ini digunakan untuk tempat eksplan



12.
Scalpel









Alat ini digunakan untuk mengiris bahan isolasi protoplas
13.
Kertas Pembungkus



Kertas digunakanuntuk membungkus alat-alat yang akan di sterilisasi

VI. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
A.    Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan diketahui beberapa alat-alat seperti erlenmeyer, pipet tetes, pinset, disseting set, gunting, magnetic stirer, scaple, botol kultur dan lain-lain. Dari alat-alat yang mempunyai fungsi dan cara pemakaian yang berbeda, namun disterilisasikan bersama menggunakan autoklaf. Sterilisasi adalah segala kegiatan dalam kultur jaringan yang sangat penting dan harus dilakukan ditempat yang steril, yaitu di laminar flow. bahwa lingkungan aseptic sebagai salah satu syarat utama suksesnya kegiatan kultur jaringan perlu diterapkan dengan sungguh-sungguh. Untuk itu perlu adanya usaha sterilisasi peralatan dan media yang akan digunakan dalam proses kultur agar bebas dari mikroba.

B.     Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Sterilisasi alat dilakukan pada alat-alat seperti botol, erlenmeyer, beaker glass, petridish, pinset, scalpel, gunting, jarum ose, dll sebaiknya sebelum disterilisasi peralatan dicuci denga detergen kemudian dibilas dengan aquades dan dikeringkan. Kemudian dibungkus dengan kertas merang dan dimsukkan ke dalam autoklaf.
2.      Temperatur yang digunakan untuk sterilasasi alat-alat dengan autoclave 121°C pada tekanan 15 psi selama 20-30 menit.
3.      Fungsi sterilisasikan adalah untuk menghindari adanya mikroorganisme yang masih terbawa oleh alat-alat yang akan digunakan, karena adanya mikroorganisme menyebabkan kontaminasi bahkan dapat menumbuh kembangkan bakteri yang belum benar-benar steril.
4.      Segala peralatan yang digunakan dalam kultur jaringan harus dalam keadaan steril melalui proses sterilisasi.
5.      Sterilisasi adalah membebaskan bahan dari semua mikroba. Cara sterilisasi terdapat kesamaan seperti pada oven dan autoclave. Hanya saja yang menjadi perbedaan yaitu metode penggunaannya.


Pustaka
Laboratorium POPT, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Yogyakarta ( STPP ).


Dosen Pengampuh




-----------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar