LAPORAN FIELDTRIP
TENTANG
TIPE DAN SIFAT
KEPEMIMPINAN
MATA KULIAH
KEPEMIMPINAN DAN
PERILAKU ORGANISASI KELOMPOK
SEMESTER V. B
Disusun Oleh :
ICTIRA JULVIKAR JUROCHMAN
NIREM : 05.1.4.12.0378
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PERTANIAN SEKOLAH TINGGI
PENYULUHAN PERTANIAN ( STPP ) MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI
YOGYAKARTA
TAHUN,
2014
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-NYA, sehingga
saya dapat menyelesaikan Laporan Fieltrip sebagai salah satu
kegiatan dalam proses belajar mengajar di Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian
(STPP) Yogyakarta ini, praktek kerja
dilapangan dengan petani sebagai hasil pembelajaran yang kami dapatkan dari
materi di kelas dan merupakan observasi terhadap kenyataan yang kami temui
dilapangan.
Laporan Fieltrip ini bertujuan untuk memberikan
kesempatan seluas – luasnya kepada para mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang
diperoleh selama kuliah di kampus dan pendalaman materi di lapangan, guna
mencapai jenjang penyuluhan pertanian ahli pertama.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ir. ToTok Sevenek Munanto, MP selaku pengampuh Mata Kuliah Kepemimpinan Dan
Perilaku Organisasi Kelompok dalam membimbing saya menyusun Laporan Fieltrip ini dan kepada semua
pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan Laporan Fieltrip ini.
Penulis
berharap semoga Laporan Fieltrip ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, dan khususnya bagi penulis dalam menyusun Laporan Fieltrip.
Saran
dan masukan yang bersifat membangun baik secara langsung maupun tidak langsung
sangat saya harapkan guna kesempurnaan penyusunan Laporan Fieltrip ini, terima kasih.
Yogyakarta, 04 November 2014
Penyusun
Ictira Julvikar Jurochman
Nirem :
05.1.4.12.0378
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah
satu faktor penting untuk terwujudnya kelompoktani yang efektif adalah berjalannya
kepemimpinan dari ketua kelompoktani tersebut. Ketua kelompok dapat dipandang
sebagai agen primer untuk efektifnya kelompok, karena peran strategisnya dalam
mempengaruhi atau menggerakkan anggota-anggota di kelompoknya untuk mencapai
tujuan-tujuan kelompok maupun dari
anggota-anggotanya. Ada empat indikator penting dalam melihat berjalannya
kepemimpinan dari ketua kelompok, yaitu dilihat dari segi: (1) kekuatan
keahlian, (2) kekuatan rujukan, (3) pembawa aspirasi, dan (4) menjadi patner
ager pembaharu. Dengan berjalannya kepemimpinan di kelompoktani, maka akan
dimungkinkan kelompoktani tersebut mencapai efektivitasnya. Efektivitas
kelompok adalah tingkat keberhasilan kelompok untuk mencapai tujuannya.
Indikator efektivitas ini mencakup tingkat keberhasilan dalam segi: (1)
produktivitas kelompok, (2) moral kelompok, dan (3) tingkat kepuasan dari para
anggota. Pengkajian terhadap kepemimpinan ketua kelompok dalam kaitannya dengan
Di
sub sector pertanian, keberadaan kelompoktani yang menarik untuk diamati adalah
kelompoktani gayam rejo. Selama ini yang terlihat cukup ajeg dan dipandang lebih
memiliki peluang untuk berdaya atau dapat mencapai efektivitasnya adalah kelompoktani
gayam rejo. Salah satu wilayah konsentrasi holtikultura tersebut adalah di wilayah
kerja Koperasi Serba Usaha (KSU) desa bleberan kecamatan playen. Dengan
diketahuinya fenomena kepemimpinan ketua kelompok dan efektivitas kelompok pada
kelompoktani gayam rejo tersebut diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
berharga untuk peningkatan keberdayaan pada kelompoktani holtikultura dan
komoditas lainnya.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian
sebelumnya dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Seberapa
jauh tingkat berjalannya kepemimpinan ketua kelompok dilihat dari segi
kekuatan keahlian,
kekuatan rujukan, pembawa aspirasi, dan menjadi patner ager
pembaharu?
2. Seberapa
jauh tingkat keefektifan kelompotani dilihat dari segi produktivitas kelompok,
moral kelompok, dan tingkat kepuasan dari para anggota?
3. Seberapa
jauh derajat hubungan antara kepemimpinan ketua kelompok dengan keefektifan
kelompoktani?
C. Tujuan
1.
Memahami
arti dari kepemimpinan
2. Memahami fungsi pemimpin dalam kelompok
3. Mengetahui tipe dan Sifat kepemimpinan
4. Mengetahui penerapan kepemimpinan dalam lingkungan Kelompok
D.
Manfaat
1.
Manfaat
Teoritis Berdasarkan pemilihan judul tentang
Tipe
dan Sifat Kepemimpinan terhadap
Efektivitas Kerja ini diharapkan dapat mengetahui bagaimana kepemimpinan kelompok
terhadap
efektivitas kerja.
2. Manfaat Praktis Menambah pengetahuan tentang pengaruh
kepemimpinan terhadap efektivitas kerja.
BAB
II
DASAR
TEORI
A.
Pengertian kepemimpinan
Di
dalam suatu organisasi peran seorang pemimpin sangat penting. Hal ini
disebabkan karena seorang pemimpin adalah otak organisasi. Pemimpin organisasi
selalu membuat keputusan, membuat rencana dasar dan menentukan tujuan
organisasi. Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh pemimpin dan
gaya pemimpin dalam organisasi. kepemimpinan
adalah hubungan di mana satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak lain untuk
bekerja sama secara suka rela dalam usaha mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan
untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin. kepemimpinan merupakan
proses mempengaruhi efektivitas kerja seorang atau kelompok orang untuk
mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
Pengertian
tersebut di atas mengandung beberapa unsur pokok antara lain :
a. Kepemimpinan
harus melibatkan orang lain yaitu : pengikut atau bawahan karena kesediaan
untuk menerima pengarahan dari pimpinan anggota kelompok
membantu menegaskan status kepemimpinan dan memungkinkan proses
kepemimpinan. Tanpa bawahan sama sifat-sifat kepemimpinan akan menjadi
tidak relevan.
b. Kepemimpinan
mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan anggota
kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa aktivitas
anggota kelompok yang tidak dapat dengan cara yang sama mengarahkan aktivitas
pemimpin.
c. Pemimpin
bisa mempengaruhi pengikut atau bawahannya dan bisa mengarahkan sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan
mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
B.
Analisis dan Sampel Responden
Analisis
dari fieldtrip ini adalah kelompoktani gayam rejo yang ada di Wilayah Kerja desa
bleberan kecamatan playen kabupaten gunung kidul. Dipilihnya kelompok tani
tersebut, karena merupakan kelompok tani holtikultura di gunung kidul yang
keberadaan kelompoktani cukup menonjol. Untuk keperluan fieldtrip ini dari seluruh
kelompoktani yang ada, diambil satu kelompok, yang masing-masing mewakili anggota
kelompok, satu kelompok yang cukup berkembang, dan satu kelompok yang maju
(berkembang). Contoh (sample) responden adalah para anggota kelompok
dari kelompoktani terpilih sebanyak 15 orang, yang diambil secara proposional
berdasarkan jumlah seluruh anggota kelompok dari kelompoktani terpilih.
C.
Operasionalisasi Variabel
Variabel
yang ditelaah meliputi Kepemimpinan ketua kelompok sebagai variabel
bebas, dan Keefektifan
Kelompoktani sebagai variabel terikat.
Variabel Kepemimpinan
Ketua Kelompok meliputi:
1.
Kekuatan keahlian, yaitu derajat
kekuatan yang menunjukkan bahwa ketua kelompok dipandang memiliki keahlian yang
memadai untuk memimpin kelompok. Indikatornya terdiri atas: kecakapan memimpin
dan pengalaman memimpin.
2.
Kekuatan rujukan, yaitu derajat kekuatan
yang menunjukkan bahwa ketua kelompok dipandang sebagai orang yang sering
menjadi rujukan bagi para anggota kelompok. Indikatornya adalah: ketokohan,
keteladanan dan tempat bertanya anggota.
3.
Pembawa aspirasi anggota, yaitu
kemampuan ketua kelompok di dalam menyuarakan kepentingan para anggota
kelompok. Indikatornya adalah perhatian terhadap keluhan dan keinginan anggota,
serta penyambung aspirasi.
4.
Patner agen pembaharu, yaitu kemampuan
ketua kelompok sebagai mitra agen pembaharu untuk mendukung keberhasilan
kelompok dan usaha anggota kelompok. Indikatornya adalah perannya sebagai
penghubung agen pembaharu, dan penyampai pesan-pesan agen pembaharu.
D. Variabel Keefektifan
kelompok meliputi:
1. Keberhasilan
kelompok, yaitu keberhasilan kelompok mencapai tujuannya. Indikatornya terdiri
atas: penumbuhan partisipasi, dan penyediaan fasilitas, .
2. Moral
kelompok, yaitu semangat dan sikap para anggotanya dalam berkelompok. Indikatornya
terdiri atas: komitmen pengurus, dan kepatuhan anggota kelompok, interaksi di
kelompok.
3. Kepuasan
anggota terhadap kelompok, yaitu keberhasilan anggota mencapai tujuan-tujuan
pribadinya. Indikatornya terdiri atas: produktivitas usaha, dan harga jual
susu.
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Dalam
fieldtrip ini telah terpilih satu kelompok tani, yaitu Kelompoktani gayam rejo
yang berada di Desa bleberan, Kecamatan playen. Berdasarkan hasil fieldtrip
sebagaimana tampak pada Tabel 1 (Lampiran) menunjukkan bahwa sebagian besar
kepemimpinan dari ketua kelompok yang ada tergolong cukup (46,67%).
kepemimpinan ketua kelompok tergolong tinggi dan sangat tinggi. Kepemimpinan
ketua kelompok yang tergolong cukup, kepemimpinan di kelompok tani gayam rejo ini
menurut pengamatan pihak mahasiswa dipandang sebagai kelompok yang baik dan solid.
Di kelompoktani yang lain tersebut kepemimpinan dari ketua kelompok belum berperan
optimal di dalam ikut mendorong efektifnya kelompoktani. Kemimpinan ketua
kelompok di kelompok tersebut baru sebatas sebagai penyampai pesan atau
informasi yang datangnya dari ketua gapoktan.
Menyangkut
potret kepemimpinan dari ketua kelompoktani di atas terutama yang menyangkut
kekuatan keahlian dan kekuatan rujukan tergolong cukup. Kepemimpinan ketua
kelompoknya yang tergolong tinggi merujuk pada kepemimpinan di kelompoktani gayam
rejo. Kelompok ini dalam pandangan ketua gapoktan tergolong sebagai kelompok
yang cukup dinamis. Indikator umum yang menunjukkan bahwa ketua kelompok pada
Kelompok gayam rejo ini tergolong tinggi terlihat dari daya atau kekuatan di
dalam mempengaruhi anggota dan kelompok mencapai tujuannya tergolong baik. Daya
yang dimilikinya sehingga kepemimpinan ketua kelompok tersebut tinggi,
menyangkut daya keahlian, daya rujukan. Disamping telah mampu untuk membawa
aspirasi anggota dan bentindak sebagai patner agen pembaharu. Kepemimpinan
ketua kelompok yang tergolong sangat tinggi ditemui pada Ketua Gapoktan Sido
Malu.
Kelompok
ini dalam pandangan Gapoktan adalah kelompok yang tergolong dinamis atau maju.
Dalam tahun 2005 ini kelompok gayam rejo ditetapkan sebagai Juara Pertama
Kelompok Agribisnis holtikultura tingkat desa. Ciri yang menonjol pada ketua
kelompok ini adalah daya keahlian, pembawa aspirasi dan perannya sebagai patner
agen pembaharu yang dipandang anggota sangat tinggi. Ketua kelompok di gayam
rejo adalah mantan anggota Badan Pengawas di Koperasi. Daya atau kekuatan
keahlian dari ketua kelompok gayam rejo untuk memimpin kelompok sudah teruji.
Kahliannya
di dalam memimpin kelompok ini didukung pula oleh beragam pengalamannya
mengikuti pelatihan atau kursus. Secara ideal agar kepemimpinan ketua kelompok
dapat berjalan dengan baik, seyogyanya harus memiliki daya (power) yang
bersifat keahlian (expert), rujukan (referens), dan legal (legitime). Dalam
konteks kelompok tani holti, ketua kelompok harus berperan pula sebagai pembawa
aspirasi para anggota khususnya bila berhadapan dengan pihak lain maupun dapat
bertindak sebagai patner agen pembaharu yang berpihak kepada kepentingan para
anggota di kelompoknya.
B. Bembahasan
Di
dalam sebuah kelompok,
Pengambilan keputusan mengambil andil yang sangat penting untuk menjaga
keharmonisan dalam kelompok itu sendiri. Untuk dapat melakukan
pengambilan keputusan dengan tepat, beliau mengatakan ada komponen-komponen
yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah profesioanlisme, tidak
hanya ketua kelompok saja yang harus profesional, para anggota
selain bertani
harus profesional sebagai pemimpin kelompok,
Sebagai
pemimpin di kelompok
harus bisa menyuruh anggotanya agar mengikuti kegiatan kursus,
harus memiliki kemampuan mengatur suasana yang nyaman.
Yang kedua adalah harus memiliki pertimbangan sebelum mengambil keputusan,
apakah keputusannya sudah matang atau belum. Yang ketiga adalah harus melihat
konteks situasional, yaitu mencari latar belakang permasalahan. Yang keempat
adalah pengalaman, hal ini sangat penting karena seseorang yang tidak memiliki
pengalaman mengenai kepemimpinan akan sangat sulit memperoleh jawaban yang
tepat dalam pengambilan keputusan. Dan yang terkhir adalah bersikap terbuka dan
selektif terhadap masukan-masukan dari orang lain terutama para anggota karena sangat berpengaruh terhadap kemajuan kelompok tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penulis
dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan ketua kelompok terhadap
efektivitas kerja sangatlah penting. Tanpa adanya kepemimpinan ketua kelompok tani,
efektivitas kerja tidak akan berjalan dengan lancar, ini
dikarenakan seorang pemimpin adalah otak organisasi. Seorang pemimpin
mengharapkan anggota
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
B.
Saran
Setelah terselesainya laporan fieltrip ini penulis
mencoba memberikan saran yang nantinya mungkin dapat berguna bagi semua pihak.
Adapun sarannya antara lain:
Hendaknya
ketua kelompok memiliki gaya
kepemimpinan demokratik tidak hanya
dengan
anggota saja, tetapi juga kepada masyarakat karena gaya kepemimpinan demokratik
adalah yang terbaik dalam keadaan normal.
Sumber
:
Bapak Sumari
Citro Wibowo Ketua Gapoktan Sido Malu Desa Bleberan Kecamatan Playen Kab. Gunung
Kidul Tahun 2014.
Bapak Sarimanto
Responden Gayam Rejo Desa Bleberan Kecamatan Playen Kab. Gunung Kidul Tahun
2014.
Bahan Ajar
Materi Ir. ToTok Sevenek Munanto, MP Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Yogyakarta.
Lampiran
:
A.
Tabel
1. Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani Gayam Rejo
No.
Uraian Kategori
Kepemimpinan
SK K C
T ST
……………..%................................
1. Daya keahlian 0,00 0,00 50,00 26,67 23,33
2. Daya rujukan 0,00 0,00 46,67 40,00 13,33
3. Pembawa aspirasi 0,00 0,00 36,67
40,00 23,33
4. Patner agen pembaharu 0,00 0,00 43,33 56,67
3,33
Kepemimpinan Ketua Kelompok 0,00
0,00 46,67 43,33 10,00
Keterangan
:
SK= Sangat kurang,
K= Kurang,
C= Cukup,
T= Tinggi, dan
ST = Sangat tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar