SEBAGAI MAHASISWA PENYULUH PERTANIAN YANG NANTINYA AKAN TERJUN DI MASYARAKAT DALAM MEMBERIKAN PENGARAHAN KEPADA PETANI, HARUSLAH MEMILIKI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN YANG CUKUP BAGAIMANA CARA MENYULUH YANG BAIK DI LAPANGAN, SEHINGGA PENYULUH ITU BENAR-BENAR MENJADI MOTIVATOR YANG BAIK DI MASYARAKAT

Jumat, 07 November 2014

LAPORAN FIELDTRIP TENTANG TIPE DAN SIFAT KEPEMIMPINAN




LAPORAN FIELDTRIP
TENTANG
TIPE DAN SIFAT KEPEMIMPINAN
MATA KULIAH
KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI KELOMPOK
SEMESTER V. B





                                                             
                                                                Disusun Oleh  :
ICTIRA JULVIKAR JUROCHMAN
NIREM : 05.1.4.12.0378


                                                                     
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN  SUMBER DAYA
MANUSIA PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN ( STPP ) MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
TAHUN, 2014


KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Fieltrip sebagai salah satu kegiatan dalam proses belajar mengajar di Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Yogyakarta ini,  praktek kerja dilapangan dengan petani sebagai hasil pembelajaran yang kami dapatkan dari materi di kelas dan merupakan observasi terhadap kenyataan yang kami temui dilapangan.
Laporan Fieltrip ini bertujuan untuk memberikan kesempatan seluas – luasnya kepada para mahasiswa untuk  menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh selama kuliah di kampus dan pendalaman materi di lapangan, guna mencapai jenjang penyuluhan pertanian ahli pertama.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada  Ir. ToTok Sevenek Munanto, MP  selaku pengampuh Mata Kuliah Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi Kelompok dalam membimbing saya menyusun Laporan Fieltrip ini dan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan Laporan Fieltrip ini.
Penulis berharap semoga Laporan Fieltrip ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan khususnya bagi penulis dalam menyusun Laporan Fieltrip.
Saran dan masukan yang bersifat membangun baik secara langsung maupun tidak langsung sangat saya harapkan guna kesempurnaan penyusunan Laporan Fieltrip ini, terima kasih.

                                                                                        Yogyakarta,  04  November  2014
                                                                                                            Penyusun


                                                                                                                 Ictira Julvikar Jurochman
                                                                                                  Nirem : 05.1.4.12.0378



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Salah satu faktor penting untuk terwujudnya kelompoktani yang efektif adalah berjalannya kepemimpinan dari ketua kelompoktani tersebut. Ketua kelompok dapat dipandang sebagai agen primer untuk efektifnya kelompok, karena peran strategisnya dalam mempengaruhi atau menggerakkan anggota-anggota di kelompoknya untuk mencapai tujuan-tujuan kelompok  maupun dari anggota-anggotanya. Ada empat indikator penting dalam melihat berjalannya kepemimpinan dari ketua kelompok, yaitu dilihat dari segi: (1) kekuatan keahlian, (2) kekuatan rujukan, (3) pembawa aspirasi, dan (4) menjadi patner ager pembaharu. Dengan berjalannya kepemimpinan di kelompoktani, maka akan dimungkinkan kelompoktani tersebut mencapai efektivitasnya. Efektivitas kelompok adalah tingkat keberhasilan kelompok untuk mencapai tujuannya. Indikator efektivitas ini mencakup tingkat keberhasilan dalam segi: (1) produktivitas kelompok, (2) moral kelompok, dan (3) tingkat kepuasan dari para anggota. Pengkajian terhadap kepemimpinan ketua kelompok dalam kaitannya dengan
Di sub sector pertanian, keberadaan kelompoktani yang menarik untuk diamati adalah kelompoktani gayam rejo. Selama ini yang terlihat cukup ajeg dan dipandang lebih memiliki peluang untuk berdaya atau dapat mencapai efektivitasnya adalah kelompoktani gayam rejo. Salah satu wilayah konsentrasi holtikultura tersebut adalah di wilayah kerja Koperasi Serba Usaha (KSU) desa bleberan kecamatan playen. Dengan diketahuinya fenomena kepemimpinan ketua kelompok dan efektivitas kelompok pada kelompoktani gayam rejo tersebut diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berharga untuk peningkatan keberdayaan pada kelompoktani holtikultura dan komoditas lainnya.













B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Seberapa jauh tingkat berjalannya kepemimpinan ketua kelompok dilihat dari segi
kekuatan keahlian, kekuatan rujukan, pembawa aspirasi, dan menjadi patner ager
pembaharu?
2.      Seberapa jauh tingkat keefektifan kelompotani dilihat dari segi produktivitas kelompok, moral kelompok, dan tingkat kepuasan dari para anggota?
3.      Seberapa jauh derajat hubungan antara kepemimpinan ketua kelompok dengan keefektifan kelompoktani?


C.    Tujuan
1.      Memahami arti dari kepemimpinan
2.      Memahami fungsi pemimpin dalam kelompok
3.      Mengetahui tipe dan Sifat kepemimpinan
4.      Mengetahui penerapan kepemimpinan dalam lingkungan Kelompok
D.    Manfaat
1.      Manfaat Teoritis Berdasarkan pemilihan judul tentang Tipe dan Sifat Kepemimpinan terhadap Efektivitas Kerja ini diharapkan dapat mengetahui bagaimana kepemimpinan kelompok  terhadap efektivitas kerja.
2.      Manfaat Praktis Menambah pengetahuan tentang pengaruh kepemimpinan terhadap efektivitas kerja.







BAB II
DASAR TEORI

A.    Pengertian kepemimpinan
           Di dalam suatu organisasi peran seorang pemimpin sangat penting. Hal ini disebabkan karena seorang pemimpin adalah otak organisasi. Pemimpin organisasi selalu membuat keputusan, membuat rencana dasar dan menentukan tujuan organisasi. Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh pemimpin dan gaya pemimpin dalam organisasi.  kepemimpinan adalah hubungan di mana satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama secara suka rela dalam usaha mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin.  kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi efektivitas kerja seorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
   Pengertian tersebut di atas mengandung beberapa unsur pokok antara lain :
a.       Kepemimpinan harus melibatkan orang lain yaitu : pengikut atau bawahan karena kesediaan untuk menerima pengarahan dari pimpinan anggota kelompok membantu menegaskan status kepemimpinan dan memungkinkan proses kepemimpinan. Tanpa bawahan sama sifat-sifat kepemimpinan akan menjadi tidak relevan.
b.      Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa aktivitas anggota kelompok yang tidak dapat dengan cara yang sama mengarahkan aktivitas pemimpin.
c.       Pemimpin bisa mempengaruhi pengikut atau bawahannya dan bisa mengarahkan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.






B.     Analisis dan Sampel Responden
Analisis dari fieldtrip ini adalah kelompoktani gayam rejo yang ada di Wilayah Kerja desa bleberan kecamatan playen kabupaten gunung kidul. Dipilihnya kelompok tani tersebut, karena merupakan kelompok tani holtikultura di gunung kidul yang keberadaan kelompoktani cukup menonjol. Untuk keperluan fieldtrip ini dari seluruh kelompoktani yang ada, diambil satu kelompok, yang masing-masing mewakili anggota kelompok, satu kelompok yang cukup berkembang, dan satu kelompok yang maju (berkembang). Contoh (sample) responden adalah para anggota kelompok dari kelompoktani terpilih sebanyak 15 orang, yang diambil secara proposional berdasarkan jumlah seluruh anggota kelompok dari kelompoktani terpilih.

C.    Operasionalisasi Variabel
Variabel yang ditelaah meliputi Kepemimpinan ketua kelompok sebagai variabel
bebas, dan Keefektifan Kelompoktani sebagai variabel terikat.

Variabel Kepemimpinan Ketua Kelompok meliputi:
1.      Kekuatan keahlian, yaitu derajat kekuatan yang menunjukkan bahwa ketua kelompok dipandang memiliki keahlian yang memadai untuk memimpin kelompok. Indikatornya terdiri atas: kecakapan memimpin dan pengalaman memimpin.
2.      Kekuatan rujukan, yaitu derajat kekuatan yang menunjukkan bahwa ketua kelompok dipandang sebagai orang yang sering menjadi rujukan bagi para anggota kelompok. Indikatornya adalah: ketokohan, keteladanan dan tempat bertanya anggota.
3.      Pembawa aspirasi anggota, yaitu kemampuan ketua kelompok di dalam menyuarakan kepentingan para anggota kelompok. Indikatornya adalah perhatian terhadap keluhan dan keinginan anggota, serta penyambung aspirasi.
4.      Patner agen pembaharu, yaitu kemampuan ketua kelompok sebagai mitra agen pembaharu untuk mendukung keberhasilan kelompok dan usaha anggota kelompok. Indikatornya adalah perannya sebagai penghubung agen pembaharu, dan penyampai pesan-pesan agen pembaharu.







D. Variabel Keefektifan kelompok meliputi:
1.      Keberhasilan kelompok, yaitu keberhasilan kelompok mencapai tujuannya. Indikatornya terdiri atas: penumbuhan partisipasi, dan penyediaan fasilitas, .
2.      Moral kelompok, yaitu semangat dan sikap para anggotanya dalam berkelompok. Indikatornya terdiri atas: komitmen pengurus, dan kepatuhan anggota kelompok, interaksi di kelompok.
3.      Kepuasan anggota terhadap kelompok, yaitu keberhasilan anggota mencapai tujuan-tujuan pribadinya. Indikatornya terdiri atas: produktivitas usaha, dan harga jual susu.






































BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN


A.    Hasil
Dalam fieldtrip ini telah terpilih satu kelompok tani, yaitu Kelompoktani gayam rejo yang berada di Desa bleberan, Kecamatan playen. Berdasarkan hasil fieldtrip sebagaimana tampak pada Tabel 1 (Lampiran) menunjukkan bahwa sebagian besar kepemimpinan dari ketua kelompok yang ada tergolong cukup (46,67%). kepemimpinan ketua kelompok tergolong tinggi dan sangat tinggi. Kepemimpinan ketua kelompok yang tergolong cukup, kepemimpinan di kelompok tani gayam rejo ini menurut pengamatan pihak mahasiswa dipandang sebagai kelompok yang baik dan solid. Di kelompoktani yang lain tersebut kepemimpinan dari ketua kelompok belum berperan optimal di dalam ikut mendorong efektifnya kelompoktani. Kemimpinan ketua kelompok di kelompok tersebut baru sebatas sebagai penyampai pesan atau informasi yang datangnya dari ketua gapoktan.
Menyangkut potret kepemimpinan dari ketua kelompoktani di atas terutama yang menyangkut kekuatan keahlian dan kekuatan rujukan tergolong cukup. Kepemimpinan ketua kelompoknya yang tergolong tinggi merujuk pada kepemimpinan di kelompoktani gayam rejo. Kelompok ini dalam pandangan ketua gapoktan tergolong sebagai kelompok yang cukup dinamis. Indikator umum yang menunjukkan bahwa ketua kelompok pada Kelompok gayam rejo ini tergolong tinggi terlihat dari daya atau kekuatan di dalam mempengaruhi anggota dan kelompok mencapai tujuannya tergolong baik. Daya yang dimilikinya sehingga kepemimpinan ketua kelompok tersebut tinggi, menyangkut daya keahlian, daya rujukan. Disamping telah mampu untuk membawa aspirasi anggota dan bentindak sebagai patner agen pembaharu. Kepemimpinan ketua kelompok yang tergolong sangat tinggi ditemui pada Ketua Gapoktan Sido Malu.
Kelompok ini dalam pandangan Gapoktan adalah kelompok yang tergolong dinamis atau maju. Dalam tahun 2005 ini kelompok gayam rejo ditetapkan sebagai Juara Pertama Kelompok Agribisnis holtikultura tingkat desa. Ciri yang menonjol pada ketua kelompok ini adalah daya keahlian, pembawa aspirasi dan perannya sebagai patner agen pembaharu yang dipandang anggota sangat tinggi. Ketua kelompok di gayam rejo adalah mantan anggota Badan Pengawas di Koperasi. Daya atau kekuatan keahlian dari ketua kelompok gayam rejo untuk memimpin kelompok sudah teruji.
Kahliannya di dalam memimpin kelompok ini didukung pula oleh beragam pengalamannya mengikuti pelatihan atau kursus. Secara ideal agar kepemimpinan ketua kelompok dapat berjalan dengan baik, seyogyanya harus memiliki daya (power) yang bersifat keahlian (expert), rujukan (referens), dan legal (legitime). Dalam konteks kelompok tani holti, ketua kelompok harus berperan pula sebagai pembawa aspirasi para anggota khususnya bila berhadapan dengan pihak lain maupun dapat bertindak sebagai patner agen pembaharu yang berpihak kepada kepentingan para anggota di kelompoknya.

B.     Bembahasan
Di dalam sebuah kelompok, Pengambilan keputusan mengambil andil yang sangat penting untuk menjaga keharmonisan dalam kelompok itu sendiri. Untuk dapat melakukan pengambilan keputusan dengan tepat, beliau mengatakan ada komponen-komponen yang harus diperhatikan. Yang  pertama adalah profesioanlisme, tidak hanya ketua kelompok  saja yang harus profesional, para anggota selain bertani harus profesional sebagai pemimpin kelompok,
Sebagai pemimpin di kelompok harus bisa menyuruh anggotanya agar mengikuti kegiatan kursus, harus memiliki kemampuan mengatur suasana yang nyaman. Yang kedua adalah harus memiliki pertimbangan sebelum mengambil keputusan, apakah keputusannya sudah matang atau belum. Yang ketiga adalah harus melihat konteks situasional, yaitu mencari latar belakang permasalahan. Yang keempat adalah pengalaman, hal ini sangat penting karena seseorang yang tidak memiliki pengalaman mengenai kepemimpinan akan sangat sulit memperoleh jawaban yang tepat dalam pengambilan keputusan. Dan yang terkhir adalah bersikap terbuka dan selektif terhadap masukan-masukan dari orang lain  terutama para anggota  karena sangat berpengaruh terhadap kemajuan kelompok tersebut









BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Penulis dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan ketua kelompok terhadap efektivitas kerja sangatlah penting. Tanpa adanya kepemimpinan ketua kelompok tani, efektivitas kerja tidak akan berjalan dengan lancar, ini dikarenakan seorang pemimpin adalah otak organisasi. Seorang pemimpin mengharapkan anggota dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
B.     Saran
Setelah terselesainya laporan fieltrip ini penulis mencoba memberikan saran yang nantinya mungkin dapat berguna bagi semua pihak. Adapun sarannya antara lain: Hendaknya ketua kelompok memiliki gaya kepemimpinan demokratik tidak hanya dengan anggota  saja, tetapi juga kepada masyarakat karena gaya kepemimpinan demokratik adalah yang terbaik dalam keadaan normal.


Sumber :
Bapak Sumari Citro Wibowo Ketua Gapoktan Sido Malu Desa Bleberan Kecamatan Playen Kab. Gunung Kidul Tahun 2014.
Bapak Sarimanto Responden Gayam Rejo Desa Bleberan Kecamatan Playen Kab. Gunung Kidul Tahun 2014.
Bahan Ajar Materi Ir. ToTok Sevenek Munanto, MP Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Yogyakarta.










Lampiran :

A.    Tabel 1. Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani Gayam Rejo
No. Uraian                                           Kategori Kepemimpinan
                                                            SK   K     C      T      ST
                                                   ……………..%................................
1. Daya keahlian                                       0,00 0,00 50,00 26,67 23,33
2. Daya rujukan                                         0,00 0,00 46,67 40,00 13,33
3. Pembawa aspirasi                                  0,00 0,00 36,67 40,00 23,33
4. Patner agen pembaharu                         0,00 0,00 43,33 56,67 3,33
Kepemimpinan Ketua Kelompok             0,00 0,00 46,67 43,33 10,00
Keterangan :
SK= Sangat kurang,
K= Kurang,
C= Cukup,
T= Tinggi, dan
ST = Sangat tinggi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar