Jum’at, 11 Oktober 2013
OUTLINE LAPORAN FIELDTRIP
UNTUK MENGETAHUI USAHA OLAHAN PANGAN PUTRI 21

Disusun oleh :
ICTIRA JULVIKAR JUROCHMAN
NIREM : 05. 1. 4. 12. 0378
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas berkat Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan praktek kunjungan lapangan atau fieldtrip Mata Kuliah Agribisnis Pertanian pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang, Jurusan Penyuluhan Pertanian.
Laporan ini merupakan hasil praktek dan pengamatan yang langsung penulis dapatkan dari lapangan dan bertujuan untuk mengetahui tentang kondisi usaha olahan pangan Putri 21 serta sebagai syarat dalam perkuliahan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Gunawan Yulianto, MM.M.Si selaku ketua STPP Magelang di Yogyakarta;
2. Ibu Ir. Kuswini Tri Ariani,MS selaku dosen pengampuh mata kuliah;
3. Bapak Suharno, SP. MP selaku dosen pengampuh mata kuliah;
4. Ibu Rika Nalinda, SP, MP selaku dosen pengampuh mata kuliah;
5. Bapak Sumarna selaku asisten dosen
6. Semua rekan mahasiawa STPP Yogyakarta yang telah turut berpartisipasi dalam penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya untuk penulis sendiri. Penulis menyadari laporan agribisnis pertanian ini masih banyak memiliki kekurangan oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun baik langsung maupun tidak langsung agar kedepannya laporan ini dapat lebih baik dan sempurna.
Yogyakarta, 14 Oktober 2013
Penyusun
A. Pendahuluan
Dalam pratikum agribisnis pertanian pada umumnya meliputi persiapan benih untuk menghasilkan bahan baku, prosesing serta pemasaranya.
Tahapan ini menggunakan alat - alat khusus yang tersedia di lokasi. Bahan baku merupakan salah satu unsur dalam proses pembuatan suatu produk yang mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan produksi dan mutu hasil yang akhirnya meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat.
Ketersediaan bahan baku yang bermutu secara berkesinambungan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan sistem perbenihan sesuai dengan peran dan fungsi pada sub-sub sistem; penelitian dan pelepasan varietas, produksi dan distribusi, pengawasan dan sertifikasi benih dari masing masing institusi/lembaga yang terkait serta didukung dengan sub sistem lainnya; peraturan perundangan, penyuluhan dan sarana-prasarana perbenihan.
Bahan baku di lokasi akan berhasil baik apabila ada pengujian atau beberapa pengetahuan yang cukup tentang seleksi benih dan bisa ditambah beberapa pengalaman mengunakan juga alat – alat yang mungkin diperlukan. kesalahan mengunakan alat akan memberikan hasil pengujian yang salah yang tidak akan mencerminkan kualitas contoh bahan baku yang baik.
Proses pengolahan bahan baku juga sangat menentukan kualitas suatu produk, sehingga dalam dalam pelaksanaannya harus di tunjang oleh alat dan bahan yang cukup memadai, SDM yang berkualitas.
Pasar juga sangat menentukan keberhasilan peningkatan pendapatan suatu usaha sehingga sebelumnya terlebih dahulu harus bisa mempersiapkan langkah-langkahnya agar produk yang sudah di produksi dapat di pasarkan dengan cepat dan mudah, tentunya dengan harga yang sesuai agar dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Dalam agribisnis yang baik, maka harus memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan memanfaatkan semua sumber daya alam yang ada dan tentunya dengan sumber daya manusia yang berkualitas.
B. Dasar Teori
Praktek yang dilakukan di lapangan merupakan pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara teori di kelas pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Yogyakarta.
Praktek ini merupakan pembelajaran secara nyata yang dilihat oleh mahasiswa dan mengenal alat – alat tentang agribisnis pertanian terutama tentang produk unggulan tepung mokaf, tempe kripik dan produk lainnya.
C. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui kondisi di Perusahaan Olahan Putri 21, pada Dusun Sumberejo, Desa Ngawu, Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DIY untuk mengenal alat-alat dan proses olahan yang ada di Perusahaan 21.
Mahasiswa dapat melihat dan mengetahui secara langsung proses untuk menghasilkan suatu produk dengan bahan baku local yang banyak tersedia pada lokasi tugas mahasiswa, sehingga ke depan dapat mempraktekannya secara langsung baik itu melalui penyuluhan ke petani maupun menerapkanya sendiri dalam hal peningkatan kesejahteraan.
D. Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Yogyakarta untuk menambah ilmu tentang agribisnis dan juga dapat melihat langsung mekanisme prosesing dari lapangan sampai ke gudang produksi Putri 21.
E. Hasil Fieldtrip
Dusun : Sumberejo
Desa : Ngawu
Kecamatan : Playen
Kabupaten : Gunung Kidul
1. Tempat gudang benih / produsen yang dimiliki oleh Putri 21 yang berawal dari sebuah ketekunan dimana mendapatkan juara II Evaluasi KMRT tingkat provinsi dalam membudidayakan tanah pekarangannya untuk lebih produktif.
Jenis olahan yang di hasilkan semuanya dari bahan baku tepung yang di topang dengan bahan baku local yang cukup memadai akan tetapi ada juga yang di beli dari Provinsi Sulawesi Tengah.
Salah satu contoh produk unggulan dari Putri 21 yaitu Tepung Mokaf. Tepung mokaf berasal dari bahan baku ubi kayu dengan tahapan proses pembuatannya adalah sebagai berikut :
a. Tersedianya ubi kayu;
b. Pengupasan;
c. Pencucian;
d. Sawut;
e. Di pres kembali;
f. Di jemur sampai kering;
g. Di giling;
h. Jadilah tepung mokaf.
Keterangan : Di sawut kemudian di pres dan di rendam selama 24 jam kemudian diganti air. Hari terakhir diberi garam 2-3 jam sebelum diangkat.
2. Analisa Keuntungan :
Bahan Baku dan Operasional
|
Tepung yang dihasilkan
|
Ketela dalam 10 kg Rp. 10.000,-
Tenaga Rp. 3.000,-
Penggilingan Rp. 2.000,-
|
Untuk 10 kg ubi kayu yang dihasilkan 2,7 kg tepung sehingga menjadi 2,7 x Rp. 6.000,- = Rp. 16.200,-
|
Catatan :
Hasil penjualan Rp. 16.200 dikurangi bahan baku dan operasional RP. 15.000,- maka mendapatkan keuntungan untuk setiap 10 kg adalah Rp. 1.200,-
3. Bahan baku produk yang dihasilkan dan kegunaannya
Dalam pengadaan bahan baku khususnya untuk produk unggulan tepung mokaf dan juga tepung yang lain. Untuk hasil produksi usaha olahan pangan putri 21 dapat dimaksimalkan dengan melihat dari permintaan pasar.
Adapun produksinya tiap bulan yaitu :
a. Tepung mokaf 1,5 ton/bulan
b. Tepung pisang 300 kg/bulan
c. Tepung ubi jalar 200 kg/bulan
d. Tepung jagung dan jenis produk lainya rata-rata antara 100-150 kg/bulan
Kegunaan tepung mokaf yaitu sebagai pengganti tepung terigu dan juga bisa menjadi bahan baku untuk membuat roti basah dan mie basah, kerupuk dan lainnya.
4. Proses pembuatan
Proses pembuatannya adalah sebagai berikut :
a. Pilih bahan dasar yang baik kemudian kupas dan cuci sampai bersih;
b. Kemudian di sawut dan di jemur sampai kering;
c. Bahan yang sudah kering kemudian di giling lembut untuk di jadikan tepung.
5. Pemasaran hasil produksi
Untuk pemasaran hasil produksi dan jangkauan kemitraan dengan pasar, usaha makanan olahan Putri 21 telah melakukan penerobosan ke pasar seperti mini market, toko, KUD atau di penjajah makanan olahan.
Contoh produk yang sudah di pasarkan seperti : cashtengels, kue nastar, bolu guling dan cookies telo.
6. Tempe Keripik
Adapun bahan bakunya yaitu :
a. Bahan
Ø Tempe 10 bungkus plastic
Ø Tepung beras 1 kg
Ø Tepung mokaf 0,5 kg
Ø Tepung tapioca 0,2 kg
Ø Air secukupnya
Ø Minyak goreng
b. Bumbu
· Bawang putih 200 gram
· Ketumbar 1 sendok the
· Kemiri 5 biji
· Kencur 3 buah
· Garam secukupnya
c. Cara pembuatannya
d. Analisa hasil
1) Pengeluaran
§ Tepung 10 bungkus Rp. 25.000,-
§ Tepung beras 1 kg Rp. 7.500,-
§ Tepung cassava 0,5 kg Rp. 2.500,-
§ Tepung tapioca 0,2 kg Rp. 1.200,-
§ Minyak goreng Rp. 17.000,-
§ Tenaga Rp. 10.000,-
§ Kayu Rp. 5.000,-
§ Bumbu Rp. 2.500,-
Jumlah Rp. 70.700,-
2) Pemasukan
Tempe keripik yang dihasilkan 400 lembar x 200 dihasilakn Rp. 80.000,-
3) Keuntungan
Pengeluaran dikurangi pemasukan = Rp. 80.000 – Rp. 70.700 = Rp. 9.300,-
F. Pembahasan
Usaha olahan sangatlah penting dalam proses untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan menggunakan manajemen atau system agribisnis yang baik dan benar .
Salah satu yang system agribisnisnya sudah baik yaitu Perusahaan Putri 21, dimana mulai dari penyediaan bahan baku sampai dengan pemasaran telah di tata dengan baik sehingga dapat mengetahui keuntungan yang jelas.
System agribisnis yang diterapkan oleh Perusahaan Putri 21 sudah cukup baik dan sesuai dengan teori yang didapatkan oleh mahasiswa pada saat pembelajaran teori di kelas maupun dari referensi lain tentang agribisnis pertanian.
G. Kesimpulan
Produk unggulan Perusahaan Putri 21 sangat membantu anggotanya dalam meningkatkan kesejahteraan, khususnya dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-sehari, sehingga perlu lagi ditingkatkan khususnya pada tahapan pemasaran sehingga dapat memperluas jaringan pasar Putri 21.
H. Daftar Pustaka
1. Leaflet Profil Usaha Olahan Pangan Putri 21 Tahun 2013;
2. Diktat Agribisnis Pertanian Tahun 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar