ACARA V
IDENTIFIKASI PATHOGEN DAN PEMBUATAN
HERBARIUM KERING
I.
IDENTITAS
1.
Mata Kuliah : Pengendalian organisme Pengganggu
Tanaman ( POPT )
2.
Acara Praktikum : Identifikasi Pathogen Dan Pembuatan Herbarium
Kering
3.
Tujuan :
Untuk
Mengetahui Cara Pengolahan Sampel Herbarium Basah Dan Herbarium Kering.
4.
Tempat :
Laboratorium POPT, STPP
5.
Hari / Tanggal : 2014
6.
Nama Mahasiswa : Ictira Julvikar Jurochman
7.
No. Presentasi / Semester : V. B
8.
Dosen Pengampuh : Ir. Heriyanto, MS
9.
TPA : -
II.
DARAS
TEORI
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya
kebun botani yang dikeringkan. Secara
sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi specimen yang telah
dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistim klasifikasi. Herbarium
merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telahdimatikan dan diawetkan
melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-datamengenai tumbuhan
tersebut. Membuat herbarium yaitu pengumpulan tanaman keringuntuk keperluan
studi maupun pengertian, tidaklah boleh diabaikan. Yaitu melaluipengumpulan,
pengeringan, pengawetan, dan dilakukan pembuatan herbarium.Herbarium merupakan
karya referensi tiga dimensi, herbarium bukan hanyauntuk mendefinisikan suatu
pohon, namun segala sesuatu dari pohon. Mereka memegang bagian yang sebenarnya
dari bagian mereka itu. Nama latin untuk koleksiini ataupun Herbarium adalah
Siccus Hortus, yang secara harfiah berarti taman kering,dan setiap specimen
menekan yang terpasang pada selembar kertas yang diulisidengan apa tanaman yang
dikumpulkan itu, kapan dan dimana ditemukannya. Herbarium merupakan tempat
penyimpanan contoh koleksi spesiemen tanamanatau tumbuhan yaitu herbarium
kering dan herbarium basah.
Herbarium yang baikselalu disertai
identitas, pengumpul (nama pengumpul atau kolektor dan nomor koleksi).Serta
dilengkapi keterangan lokasi asal material dan keterangan tumbuha tersebutuntuk kepentingan penelitian dan identifikasi. Pengendalian inanditatif dengan
penggunaan semacam cendawan Pathogen dengan pelaksanaan herbisida
jangka pendek, agar gulma yang dapat diberantas. Pada masa sekarang
herbarium tidak hanya merupakan suatu spesimen yang diawetkan tetapi juga mempunyai suatu lingkup kegiatan botani tertentu, sebagaisumber
informai dasar untuk para ahli taksonomi dan sekaligus
berperan sebagai pusat penelitian dan pengajaran.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat
Gunting, kater, koran,tali rafia, toples, kapas, dan kantong plastik.
Bahan
Adapun bahan-bahan
yang digunakan yaitu: alkohol dan formalin.
IV. CARA KERJA
1.
Disiapkan alat dan bahan.
2.
Tanaman obat
yang sudah ditemukan dari alam dipisahkan bagian tanaman yang rusak dengan
bagian tanaman yang masih bagus untuk diambil.
3.
Tanaman
yang telah dipisahkan dari bagian, disortasi basa (dicuci) sampai
tanah atau bahan pengotor lainnya hilang.
4.
Tanaman yang
telah disortasi basah dikeringkan selama 2-3 hari.
5.
Setelah
tanaman kering diolesi seluruh permukaan bagian tanaman dengan kapas
yang telah dibasahi dengan alkohol.
6.
Tanaman baringkan
dalam sasak yang telah dibuat dari trimpleks.
7.
Ditempel semua
bagian tanaman dengan isolasi bening tanpa menganai daun.
8.
Tanaman yg
telah menjadi herbarium kering diletakkan dipermukaan koran beserta
etiket yang berisi klasifikasi tanaman beserta khasiat lalu dihias sedemikian
rupa agar dapat dijadikan sebagai pajangan atau bahan dokumentasi tanaman obat
yang telah diawetkan.
V.
HASIL
Persentase kerusakan serangan penyakit dan intensitas
kerusakannya
|
Tanaman
|
Skala
|
Jumlah
|
%
kerusakan
|
|||||
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
|
1
|
-
|
11
|
1
|
3
|
1
|
4
|
20
|
46
%
|
|
2
|
-
|
4
|
4
|
5
|
13
|
57
%
|
||
|
3
|
1
|
1
|
-
|
6
|
8
|
77,5
%
|
||
|
4
|
3
|
1
|
-
|
2
|
7
|
34
%
|
||
|
5
|
17
|
-
|
-
|
3
|
6
|
26
|
30
%
|
|
|
∑
|
244,5
%
|
|||||||
|
Rata-Rata
|
48,9%
|
|||||||
VI. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
A. Pembahasan
Herbarium merupakan suatu spesimen
dari bahan tumbuhan yang telahdimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu
dan dilengkapi dengan data-datamengenai tumbuhan tersebut. Herbarium merupakan
suatu spesimen dari bahantumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui
metoda tertentu dan dilengkapidengan data-data mengenai tumbuhan tersebut.Kegunaan
herbarium secara umum antara lain: 1. Sebagai pusat referensi 2.Sebagai lembaga
dokumentasi 3. Sebagai pusat penyimpanan data, Kegunaanherbarium secara umum
antara lain: 1. Sebagai pusat referensi : Merupakan sumberutama untuk
identifikasi tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yangmenangani
jenis tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas yang bergerak dalamkonservasi
alam. 2. Sebagai lembaga dokumentasi : Merupakan koleksi yang mempunyai nilai
sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhanyang
mempunyai nilai ekonomi dan lain lain.3. Sebagai pusat penyimpanan data :
Ahlikimia memanfaatkannya untuk mempelajari alkaloid, ahli farmasi menggunakan
untukmencari bahan ramuan untuk obat kanker, dan sebagainya.Kelebihan dari
Herbarium kering dibandingkan dengan herbarium basah adalahdapat bertahan lama
hingga ratusan tahun, namun herbarium kering juga memilikikelemahan yaitu
spesimen mudah mengalami kerusakan akibat perawatan yang kurangmemadai maupun
karena frekuensi pemakaian yang cukup tinggi untuk identifikasi
danpengecekan data secara manual, tidak bisa diakses
secara bersama-sama olehberberapa orang, biaya besar,tidak bisa
diakses sewaktu-waktu dan tidak dapat diaksesdari jarak jauh. Terdapat
beberapa kelemahan pada herbarium yaitu;
spesimen mudahmengalami kerusakan
akibat perawatan yang kurang memadai maupun karenafrekuensi pemakaian yang
cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data
secaramanual, tidak bisa diakses secara bersama-sama
oleh berberapa orang, biayabesar,tidak bisa diakses
sewaktu-waktu dan tidak dapat diakses dari jarak jauh.Untuk mendapatkan hasil
yang optimum sebaiknya bahan yang akandiherbariumkan dipres selam dua minggu,
cara kering menggunakan dua macam proses yaitu: a. Pengeringan langsung, yakni
tumpukan material herbarium yang tidakterlalu tebal di pres di dalam sasak,
untuk mendpatkan hasil yng optimum sebaiknya dipres dalam waktu dua
minggu.Faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama
pembuatanherbarium, tempat penyimpanan dan faktor lingkungan seperti
suhu bahwa herbariumkering yang baik adalah herbarium yang lengkap
organ vegetatif dan organgeneratifnya. Selain itu kerapian herbarium juga akan
menentukan nilai estetikanyaserta faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium
adalah lama pembuatanherbarium, tempat penyimpanan dan faktor lingkungan
seperti suhu.
B. Kesimpulan
1. Herbarium merupakan suatu bukti autentik perjalanan dunia tumbuh-tumbuhan.
1. Herbarium merupakan suatu bukti autentik perjalanan dunia tumbuh-tumbuhan.
2.
Terdapat
dua cara pengawetan tumbuhan dalam herbarium
yaitu, herbariumkering dan herbarium basah.
3.
Salah
satu fungsi herbarium adalah sebagai bahan penelitian
dalam bidangbotani.
4.
Pembuatan herbarium
memiliki beberapa tahapan seperti:
pengambilan sampel,proses pengeringan/ pengawetan, dan proses
identifikasi/labeling.
Pustaka
Kebun
Praktek, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Yogyakarta ( STPP ).
Dosen
Pengampuh
------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar