MAKALAH
SISTEM PERTANIAN I
TENTANG
MIKORHIZA
Disusun oleh :
ICTIRA
JULVIKAR JUROCHMAN
NIREM : 05.1.4.12.0378
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PERTANIAN SEKOLAH TINGGI
PENYULUHAN PERTANIAN ( STPP ) MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI
YOGYAKARTA
TAHUN, 2013
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Mikoriza merupakan asosiasi simbotik antara akar tanaman dan jamur
Asosiasi antara akar tanaman dengan jamur ini memberikan manfaat yang sangat
baik bagi tanah dan tanaman inang yang merupakan tempat jamur tersebut tumbuh
dan berkembang biak. Prinsip kerja dari mikoriza ini adalah menginfeksi sistem
perakaran tanaman inang, memproduksi jalinan hifa secara intensif sehingga
tanaman yang mengandung mikoriza tersebut akan mampu meningkatkan kapasitas
dalam penyerapan unsur hara.
Mikoriza juga dapat melindungi tanaman dari ekses unsur tertentu yang
bersifat racun seperti logam berat. Mekanisme perlindungan terhadap logam berat
dan unsur beracun yang diberikan mikoriza dapat melalui efek filtrasi,
menonaktifkan secara kimiawi atau penimbunan unsur tersebut dalam hifa
cendawan. Selain itu mikoriza membantu kerja perakaran tanaman, mikoriza
juga mampu meningkatkan toleransi tanaman terhadap keadaan lingkungan yang
tidak menguntungkan seperti kekeringan dan salinitas.
Fungi mikoriza pada umumnya dapat ditemukan pada spesies tanaman
tingkat tinggi yang tumbuh pada berbagai tipe habitat dan iklim. Adapun
penyebarannya bervariasi menurut iklim, lingkungan dan tipe penggunaan lahan
(Setiadi, 2001). Keberadaan fungi mikoriza di alam bersifat kosmopolitan,
artinya fungi mikoriza hampir pasti ada dalam kondisi tanah apapun, seperti di
hutan pantai yang berpasir fungi mikoriza masih dapat tumbuh. Tanah hutan
pantai memiliki faktor pembatas yang berpengaruh terhadap keberadaan fungi
mikoriza antara lain kondisi tanah yang memiliki kadar salinitas yang tinggi
(Siradz et al., 2007).
Pemanfaatan fungi mikoriza pada tanah salin merupakan alternatif lain
dalam menanggulangi masalah rendahnya produktivitas tanaman pada tanah salin,
disamping itu penggunaan fungi mikoriza ini tidak membutuhkkan biaya yang
besar. Dengan melihat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dan keterbatasan
informasi tentang fungi mikoriza pada kondisi salin maka perlu adanya upaya
untuk mengetahui keberadaan dan keanekaragaman fungi mikoriza arbuskula
berdasarkan gradien salinitas.
1.2 Rumusan masalah
1.bagaimana peranan mikoriza
terhadap tanaman?
2.Apa manfaat mikoriza
terhadap tanaman ?
1.3 Tujuan
1.mengetahui peranan
mikoriza terhadap tanaman?
2.mengetahui manfaat
mikoriza terhadap tanaman?
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
Mikoriza adalah suatu bentuk hubungan simbiosis mutualistik antara
fungsi dengan akar tumbuhan pada tingkat yang tinggi. Simbiosis ini terdapat
hampir pada semua jenis tanam. Kabirun (1994) mengelompokkan jamur mikoriza ini
dalam dua jenis, yaitu endomikoriza dan ektonikoriza. Namun pada umumnya
mikoriza lebih banyak dikelompokkan menjadi tiga, yaitu dengan adanya
penambahan kelompok mikoriza yang merupakan bentuk peralihan dari kedua jenis
tadi, yaitu ektendomikorisa (Harley and Smith 1983).dilihat pada mikoriza ini
diketahui terdapat 7 tipe mikoriza yaitu (1) arbuskular mikoriza, (2)
ektomikoriza, (3) ektendomikoriza, (4) arbutoid mikoriza, (5) monotropoid
mikoriza, (6) ericoid mikoriza, dan (7) orchid mikoriza. Pembagian ini
didasarkan pada karakter-karakter (1) ada/tidaknya septa; (2) intraseluler
kolonisasi (3) keberadaan mantel dan Hartig
net serta.
Terdapat fungsi mikoriza yaitu meningkatkan penyerapan unsur hara
tanaman dari dalam tanah. Hal ini disebabkan mikoriza secara efektif dapat
meningkatkan penyerapan unsur hara makro dan beberapa unsur hara mikro.
mikoriza dapat menghasilkan hormon auksin, sitokinin, gibberelin, dan vitamin
yang bermanfaat untuk inangnya (Allen et
al. 2003; Dell 2002). Auksin dapat berfungsi untuk mencegah atau menghambat
proses penuaan dan suberinasi akar sehingga umur dan fungsi akar dapat
diperpanjang.ada juga Manfaat lainnya adalah beberapa fungi ektomikoriza
menghasilkan tubuh buah yang dapat dikonsumsi oleh manusia, sehingga memberikan
hasil hutan non kayu yang bernilai ekonomi dan gizi yang tinggi (Hall et al. 2003; Yamada et al. 2001; 2007)
Beberapa
manfaat mikoriza bagi pertumbuhan tanaman antara lain: (1) meningkatkan
penyerapan unsur hara tanaman dari dalam tanah. Hal ini disebabkan mikoriza
secara efektif dapat meningkatkan penyerapan unsur hara makro dan beberapa
unsur hara mikro. Eksplorasi hifa pada media tumbuh juga lebih luas
dibandingkan dengan akar tanaman (Satomura et
al. 2006; Santoso et al. 2007); (2) meningkatkan ketahanan
terhadap kekeringan. Pada akar bermikoriza kerusakan jaringan kortek tidak akan
bersifat permanen. Akar bermikoriza akan cepat pulih, karena hifanya masih
mampu menyerap air pada pori tanah, dan penyebaran hifa yang luas akan dapat
menyerap air lebih banyak (Querejeta et
al. 2003); (3) meningkatkan ketahanan terhadap serangan patogen. Mikoriza dapat berfungsi sebagai
pelindung biologi bagi terjadinya infeksi.
patogen akar, perlindungan ini terjadi karena adanya lapisan hifa
sebagai pelindung fisik dan antibiotika yang dikeluarkan oleh mikoriza (Whipps
2004; Martin-Pinto et al.
2006; Zadworny et al.
2007); dan (4) menghasilkan beberapa zat pengatur tumbuh. Fungi mikoriza dapat
menghasilkan hormon auksin, sitokinin, gibberelin, dan vitamin yang bermanfaat
untuk inangnya (Allen et al.
2003; Dell 2002). Auksin dapat berfungsi untuk mencegah atau menghambat proses
penuaan dan suberinasi akar sehingga umur dan fungsi akar dapat diperpanjang.
Manfaat lainnya ialah (5) beberapa fungi ektomikoriza menghasilkan tubuh buah
yang dapat dimakan/dikonsumsi oleh manusia, sehingga memberikan hasil hutan non
kayu yang bernilai ekonomi dan gizi yang tinggi (Hall et al. 2003; Yamada et al. 2001; 2007).
Interaksi antara fungi dan inang dalam medium pertumbuhan sangatlah
kompleks dan dipengaruhi oleh sejumlah interaksi biokimia, fisiologi dan proses
lingkungan.
BAB
III PEMBAHASAN
Mikoriza berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu mycos yang berarti jamur dan rhizayang berarti akar. Jamur
mikoriza pertama kali ditemukan oleh Frank, seorang ilmuwan dari Eropa pada
tahun 1885 dan diartikan sebagai root
fungus (jamur akar) karena
kemampuannya mengambil unsur hara seperti layaknya fungsi akar tanaman.Cendawan
Mikoriza Arbuskular (CMA) merupakan asosiasi antara cendawan tertentu dengan
akar tanaman dengan membentuk jalinan interaksi yang komplek.Mikoriza dikenal
dengan jamur tanah karena habitatnya berada di dalam tanah dan berada di area
perakaran tanaman (rizosfer).Selain disebut sebagai jamur tanah juga
biasa dikatakan sebagai jamur akar.Keistimewaan dari jamur ini adalah
kemampuannya dalam membantu tanaman untuk menyerap unsur hara terutama unsur
hara Pospat (P).Mikoriza merupakan suatu bentuk hubungan simbiosis mutualistik
antar cendawan dengan akar tanaman.Baik cendawan maupun tanaman sama-sama
memperoleh keuntungan dari asosiasi ini. infeksi ini antara lain berupa
pengambilan unsur hara dan adaptasi tanaman yang lebih baik. Dilain
pihak,cendawan pun dapat memenuhi keperluan hidupnya (karbohidrat dan keperluan
tumbuh lainnya) dari tanaman inang.Berdasarkan struktur dan cara cendawan
menginfeksi akar, mikoriza dapat dikelompokkam ke dalam tiga tipe :
1.Ektomikoriza,
merupakan jamur yang pendek, bercabang dua, dan terkadang seperti
tandan yang rapat. Ektomikoriza mempunyai sifat antara lain akar yang kena
infeksi membesar, bercabang, rambut-rambut akar tidak ada, hifa menjorok ke
luar dan berfungsi sebagi alat yang efektif dalam menyerap unsur hara dan air,
hifa tidak masuk ke dalam sel tetapi hanya berkembang diantara dinding-dinding
sel jaringan korteks membentuk struktur seperti pada jaringan Hartiq.
2.Ektendomikoriza,
merupakan bentuk antara (intermediet) kedua mikoriza yang
lain. Ciri-cirinya antaralain adanya selubung akar yang tipis berupa
jaringan Hartiq, hifa dapat menginfeksi dinding sel korteks dan juga
sel-sel korteknya.
3.Endomikoriza,
Jamur ini tidak membentuk selubung yang padat, namun membentuk
meselium yang tersusun longgar pada permukaan akar. Jamur juga membentuk
vesikula dan arbuskular yang besar di dalam sel korteks. Menurut Siti dalam
Wikipedia, 2011, Vesikular merupakan suatu struktur berbentuk lonjongatau bulat
yang mengandung cairan lemak dan berfungsi sebagai organ penyimpanan makanan
atau berkembang menjadi klamidospora yang berfungsi sebagai organ reproduksi
dan struktur tahan. Sedangkan yang dimaksud dengan Arbuskular adalah struktur
hifa yang bercabang-cabang seperti pohon kecil yang mirip haustorium (membentuk
pola dikotom) berfungsi sebagai tempat pertukaran nutrisi antara tanaman inang
dengan jamur. Endomikoriza tidak membentuk mantel yang menyelimuti akar, karena
jamur ini berada di dalam korteks akar. Tipe jamur ini, adalah dengan adanya
arbuskula yang berada di dalam korteks akar. Arbuskula ini digunakan untuk
menyerap nutrisi yang berada di area perakaran.
Akar yang bermikoriza juga diketahui dapat menjalankan fungsinya
lebih baik dalam penyerapan hara tanah dibandingkan dengan yang tak bermikoriza
dan lebih sedikit kemungkinan terserang oleh patogen tertentu. Jadi simbiose
mikoriza adalah bentuk yang berguna bagi ketahanan tanaman terhadap serangan
patogen dan membantu tanaman untuk meningkatkan penyerapan unsur hara.Hampir
semua tanaman yang berguna bagi manusia bersimbiose dengan jamur mikoriza dimana
akarnya terinfeksi cendawan mikoriza.Gramineae dan Leguminosa umumnya bermikoriza. Jagung
merupakan contoh tanaman yang terinfeksi hebat oleh mikoriza. Tanaman
perkebunan yang telah dilaporkan akarnya terinfeksi mikoriza adalah tebu, teh,
tembakau, palem, kopi, karet, kapas, jeruk, kakao. Sebagian besar tanaman
tahunan tidak dapat bertahan hidup lama secara dinamis bila tidak bersimbiose
dengan jamur mikoriza karena dalam hal ini peranan mikoriza sebagai kontrol
biologi dalam ekosistem terrestrial (Ridiah, 2010).
Fungsi dan Manfat mikoriza yaituFungsi yang pertama dan yang
paling utama adalah bisa meningkatkan pertumbuhan tanaman. Dengan adanya
mikoriza diperakaran, tanaman akan tumbuh lebih subur. Bahkan ada peneliti yang
mengatakan jika pada akan tanaman tahunan tertentu diberi mikoriza maka tanaman
tersebut bisa tumbuh 6-15 kali lebih besar pada umur 2 tahun. Demikian juga
tanaman yang lain juga akan tumbuh lebih subur jika diberikan mikoriza seperti
jagung, kedelai, padi, cabai, tomat,terong dll,yang kedua adalah Meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit akar/penyakit tanah dan serangan
nematoda akar (hewan sejenis cacing kecil yang merusak tanaman). Dengan
pemberian mikoriza biasanya tanaman akan lebih tahan terhadap serangan mikroorganisme
yang merugikan tanaman sepertiFusarium sp
penyebab layu, Phytopthora sp penyebab layu, Pytium sp penyebab rebah kecambah pada
pembenihan. Mikoriza mampu menghasilkan minyak atsiri yang bersifat racun bagi
jamur penyakit. Selain itu mikoriza juga akan mengambil persediaan makanan bagi
jamur penyebab penyakit tersebut.
Ketiga Meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara yang ada dalam
tanah, terutama unsur P, Ca, N, Cu, Mn, K, dan Mg. Kerjasama yang saling
menguntungkan antara mikoriza dan tanaman dilakukan dengan cara tanaman
memberikan sisa karbohidrat dan gula yang tidak terpakai kepada mikoriza, dan
ditukar dengan unsur-unsur P, Ca, N, Cu, Mn, K dan Mg oleh mikoriza.
Ke empat Mikoriza menghasilkan ZPT (Zat Perangsang Tumbuh) di perakaran tanaman
sehingga tanaman bisa tumbuh lebih subur dan tidak mudah stres ketika mendapat
cekaman lingkungan. Cuma ZPT apa saja yang diberikan mikoriza maspary juga
belum tahu, tapi menurut penelitian demikian adanya.
Ke lima Mikoriza dapat meningkatkan penyerapan unsur hara oleh akar karena
dibantu oleh miselium jamur mikoriza eksternal dengan memperluas permukaan
penyerapan akar. Miselium mikoriza mampu masuk dalam celah/ pori tanah yang
berukuran sangat kecil yang tidak dapat dimasuki bulu-bulu akar tanaman.
Ke enam Mengurangi stres tanaman dalam kondisi kekurangan air, karena akar
tanaman dibantu mikoriza dalam penyerapan air sehingga akar memiliki jangkauan
lebih panjang dalam tanah. Menurut informasi jangkauan miselium mikoriza bisa
mencapai 10-15m. Sehingga mikoriza sangat bagus digunakan untuk budidaya
tanaman perkebunan seperti jabon, jati, akasia dll.
Ke tujuh Mikoriza dapat meningkatkan aerasi (ketersediaan udara) dalam tanah.
Menurut maspary fungsi ini berhubungan dengan kemampuan mikoriza dalam
memperbaiki agregat tanah.
Ke delapan Memacu perkembangan mikroba saprofitik non patogenik disekitar
perakaran sehingga tanaman lebih sehat dan lebih subur.
BAB
IV PENUTUP
2.1
Kesimpulan
Mikoriza
adalah jamur yang hidup bersimbiosis diperakaran tanaman yang berhubungan
saling menguntungkan (mutualisme) dengan akar tanaman tersebut.mikoriza dapat
di golongkan menjadi dua yaitu ektomikoriza dan endomikoriza,ada juga
penggolonganya dibagi menjadi tiga yaitu ektomikoriza,ektendomikoriza dan
endomikoriza.Tanamanyang bermikorizabiasanyatumbuhlebihbaikdaripadayang
tidakbermikoriza .salah satu fugsi utama mikoriza terhadap tanaman adalah bisa
meningkatkan pertumbuhan tanaman.
2.2 saran
Lebih memahami pentingnya mikoriza terhadap tanaman sehingga pembudidayaan
tanaman oleh pembudidaya lebih memperhatikan danlebih baik dalam proses
membudidayakan dengan memperhatikan mikoriza yang terdapat pada tanaman
tersebut.
BAB
V DAFTAR PUSTAKA
Siti
Kabirun dalam Wikipedia, 2011, Mikoriza, dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Mikoriza,
pada tanggal 20 April 2011.
Hakim,
Nurhajati., M. Yusuf Nyakpa, A.M. Lubis, Sutopo Ghani Nugroho, M. Rusdi Saul,
M. Amin Diha, Go Ban Hong, H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah.
Universitas Lampung. Lampung
Iskandar,
Dudi. 2002. Pupuk Hayati Mikoriza Untuk Pertumbuhan dan Adapsi Tanaman Di Lahan
Marginal.
Subiksa,
IGM. 2002. Pemanfatan Mikoriza Untuk Penanggulangan Lahan Kritis. Makalah
Falsafah Sains Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor
http://mbojo.wordpress.com/2007/06/20/mikoriza-tanah-dan-tanaman-di-lahan-kering/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar