SEBAGAI MAHASISWA PENYULUH PERTANIAN YANG NANTINYA AKAN TERJUN DI MASYARAKAT DALAM MEMBERIKAN PENGARAHAN KEPADA PETANI, HARUSLAH MEMILIKI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN YANG CUKUP BAGAIMANA CARA MENYULUH YANG BAIK DI LAPANGAN, SEHINGGA PENYULUH ITU BENAR-BENAR MENJADI MOTIVATOR YANG BAIK DI MASYARAKAT

Senin, 30 Desember 2013

Konservasi Tanah Dan Air : Erosifitas Tanah



PENDAHULUAN




A.                Latar belakang
Tujuan utama Erosifitas Tanah adalah untuk mendapatkan tingkat keberlanjutan produktivitas lahan dengan menjaga laju kehilangan tanah di bawah ambang batas yang diperkenankan. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa laju erosi harus lebih kecil atau sama dengan laju pembentukan tanah bahwa erosi disebut juga pengikisan atau kelongsoran yang merupakan proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan air dan angin, baik yang berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat tindakan manusia.
B.                 Tujuan
 Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.    Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Erosifitas Tanah dan untuk menambah nilai.
2.    Untuk mengetahui bagaimana Erosifitas Tanah itu bisa terjadi, apa penyebabnya, bagaimana cara menanggulanginya dan dampak-dampak apa saja yang dapat diakibatkan karenaadanya erosi tersebut.
3.    Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang berbagai macam bencana alamyang belakangan ini sering terjadi di Indonesia

C.                Hasil Wawancara
Survei dan wawancara dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di dusun nawungan I kecamatan imogiri kabupaten bantul,  yang dipilih secara sengaja yaitu desa selopamioro merupakan desa dengan perkebunan  terluas di kecamatan imogiri yaitu 6.357 ha ( BPS, 2006). Responden ditentukan secara proporsional sampling. Petani padi desa selopamioro
Data primer dikumpulkan dengan wawancara terstruktur menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner. Data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer dan untuk cross ceck data.
Salah satu penerapan konservasi lahan secara agronomis adalah menanam tanaman penutup tanah yang bertujuan mengurangi tetesan air hujan secara langsung sehingga menghambat laju erosi tanah dan longsor. bahwa tanaman penutup tanah adalah tanaman yang sengaja ditanam untuk melindungi tanah dari erosi, menambah bahan organik tanah dan sekaligus meningkatkan produktivitas tanah. menunjukkan tingkat penerapan upaya konservasi ini 68,5% petani tidak melakukan, 14,6% kadang-kadang dan 16,9% selalu melakukan.
Pemangkasan pohon pelindung berarti melakukan pemeliharaan terhadap pohon pelindung. Pohon pelindung berperan dalam memperbaiki struktur tanah, mengembalikan hara tercuci dan menahan terpaan angin bagi tanaman menunjukkan petani yang melakukan penanaman dan pemangkasan pohon pelindung adalah 53,8%, 43% kadang-kadang dan hanya 2,3% tidak melakukan. Penggunaan kompos/pupuk kandang bertujuan untuk meningkatkan suplai bahan organik ke dalam tanah. Kotoran ternak memiliki kandungan bahan organik yang baik sebagai penyuplai unsur hara lengkap sekaligus bahan pembenah tanah. Arti konservasi upaya ini adalah perlindungan terhadap kesuburan tanah dan secara fisik lebih memantapkan agregasi tanah. dapat dilihat bahwa 68,5% petani tidak pernah menggunakan kompos/pupuk kandang dan 31,5% yang kadang-kadang menggunakan.
Menanam tanaman menurut kontur (menanam searah/sejajar garis kontur) sangat diperlukan untuk penanaman pada lahan dengan kelerengan tinggi (>3%), bertujuan untuk menghambat kecepatan aliran permukaan, memperbesar peresapan air permukaan ke dalam tanah Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5,4% yang selalu melakukuan upaya konservasi ini, 33,1% kadang-kadang dan 61,5% tidak pernah melakukan
Ada 4 upaya konservasi secara mekanis sebagai indikator untuk mengetahui apakah petani melakukan penerapan konservasi lahan, yaitu membuat saluran air/drainase, melakukan pengolahan lahan sesuai garis kontur, membuat teras sesuai garis kontur dan melakukan pemeliharaan saluran air. Membuat saluran air (drainase) bertujuan untuk mengarahkan dan menyalurkan aliran permukaan dengan kecepatan yang tidak erosif ke lokasi pembuangan air yang sesuai Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% petani tidak pernah melakukan upaya ini, 33,1% kadang-kadang melakukan dan 16,9% yang selalu melakukan. Melakukan pengolahan lahan menurut garis kontur dapat mengurangi laju erosi sampai 50% dibandingkan dengan pengolahan tanah dan penanaman menurut lereng  Pengolahan tanah menurut kontur adalah membajak memotong lereng atau mengikuti kontur sehingga terbentuk jalur-jalur tumpukan tanah dan alur yang sejajar atau mengikuti garis kontur. dapat diketahui bahwa 80,8% petani tidak pernah melakukan pengolahan lahan secara garis kontur, 16,1% kadang-kadang melakukan dan hanya 3,1% selalu melakukan. Dalam hal pembuatan teras pada lahan miring terdapat 65,4% petani tidak pernah membuat, 34,6% kadang-kadang dan tidak ada (0%) yang selalu membuat teras. Untuk pemeliharaan saluran air, terdapat 73,9% petani tidak pernah melakukan, 9,2% kadang-kadang melakukan dan 16,9% petani yang selalu melakukan.


D.           PEMBAHASAN
Dari hasil di atas menunjukan bahwa :
Erosifitas Tanah adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh media alami ketempat lain. Erosifitas Tanah menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut akan diendapkan ditempat lain: didalam sungai, waduk, danau, saluran irigasi dan sebagainya. Erosifitas Tanah sebenarnya merupakan proses alami yang mudah dikenali, namun di kebanyakan tempat kejadian ini diperparah oleh aktivitas manusia dalam tata guna lahan yang buruk, penggundulanhutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan, kegiatan konstruksi / pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan jalan. Tanah yang digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang jauh lebih besar dari tanah dengan vegetasi alaminya. Alih fungsi hutan menjadi ladang pertanian meningkatkan erosi, karena struktur akar tanaman hutan yang kuat mengikat tanah digantikan dengan struktur akar tanaman pertanian yang lebih lemah

E.            KESIMPULAN
  Erosifitas Tanah adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh media alami ketempat lain
  Erosifitas Tanah terjadi akibat interaksi kerja antara faktor-faktor iklim, topografi, tumbuh-tumbuhan (vegetasi), dan manusia
  Pengaruh erosi pada kesuburan fisik tanah diantaranya adalah terjadinya penghanyutan partikel-partikel tanah, perubahan struktur tanah, penurunan kapasitas infiltrasi dan penampungan, serta perubahan profil tanah. Sedangkan pengaruh pada kesuburan kimia tanah adalah kehilangan unsur hara



F.            SARAN

Sebaiknya dalam pengelolaan lahan, kita harus lebih bijak menggunakan air dan tanah. Sebab jika kedua sumber daya alam itu mengalami kerusakan kita sebagai manusia akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan lahan yang baik untuk ditanami tumbuhan yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan kita.




DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Kompaksi Tanah. http://library.usu.ac.id/download/fisip/sosiologi-henry.pdf. (Diakses 3 Mei 2011)

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hardjowigeno. 2003. Ilmu Tanah. Akademi Pressindo, Jakarta.

Nasiah. 2000. Evaluasi Kemampuan Lahan dan Tingkat Bahaya Erosi Untuk Prioritas. UGM. Yogyakarta.

Rahim, S. E. 2000. Pengendalian Erosi Tanah Dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup. Bumi Aksara, Jakarta.

Samrumi. 2009. Pengertian dan Bentuk-bentuk Erosi. http://samrumi.blogspot. com/2009/01/ pengertian-dan-bentuk-bentuk-erosi.html. (Diakses 3 Mei 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar