LAPORAN FIELDTRIP
TENTANG
BUDIDAYA
SALAK PONDOK
MATA KULIAH
AGRIBISNIS TANAMAN
SAYURAN DAN BUAH BUAHAN
SEMESTER V. B

Disusun Oleh :
ICTIRA JULVIKAR
JUROCHMAN
NIREM :
05.1.4.12.0378
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PERTANIAN SEKOLAH TINGGI
PENYULUHAN PERTANIAN ( STPP ) MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI
YOGYAKARTA
TAHUN,
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Salak adalah salah satu jenis buah-buahan yang banyak
dibudidayakan di Indonesia. Di Indonesia terdapat cukup banyak jenis variates
salak. Salah satu jenis salak yang cukup populer di Indonesia adalah jenis
salak pondoh. Salak pondoh banyak diminati konsumen karena rasanya yang manis,
masir, tidak sepat, dan ukurannya sedang. Salak pondoh merupakan kultivar yang
banyak dibudidayakan di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta. Salak pondoh menjadi
salah satu produk oleh-oleh khas Yogyakarta yang banyak dicari para wisatawan.
Yogyakarta, selain dikenal sebagai kota pendidikan, juga dikenal sebagai kota
pariwisata, sehingga sangat strategis bagi berkembangnya industri oleh-oleh.
Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, salak pondoh juga telah banyak diolah
menjadi produk olahan seperti minuman sirup buah salak, dodol salak, keripik
salak, dan lain-lain. permintaan buah salak pondoh maupun produk olahannya
sangat tinggi sehingga menjadikan budidaya salak pondoh sebagai bisnis yang
menarik. Adalah Bapak Sihono, seorang petani asal Sleman mengaku bahwa:
"budidaya salak pondoh sangat mudah, untungnya lumayan, dan bisa jadi
bisnis sambilan menikmati pensiun dan hari tua".
Salak merupakan jenis tanaman palmae yang mudah tumbuh di
daerah tropis seperti Indonesia, sehingga mudah untuk dibudidayakan. Tanaman salak
termasuk suku pinang-pinangan, ordo Spadiceflorae, famili Palmaceae
dengan beberapa spesies Salacca conferta, Salacca adulis, Salacca affinis,
Salacca globoscans, dan Salacca wulliciana. Tanaman salak termasuk tanaman yang
tidak berbatang sejati, berumah dua, berakar serabut, berbatang keras tetapi
tidak mudah rebah. Tanaman ini tumbuh baik pada ketinggian antara 0-700 meter
di atas permukaan laut pada tanah yang subur dan gembur. Tanaman salak
merupakan tanaman berumah dua, sehingga dapat diidentifikasikan tanaman jantan
dan tanaman betina yang ditandai dengan adanya bunya jantan yang memiliki
serbuk sari dan bunga betina tempat terjadinya pembuahan. Buah salak akan dapat
produksi maksimal jika proses penyerbukannya dibantu secara manual dengan
mengawinkan bunga jantan dan betina. Perakaran salak pondoh terdiri dari akar
serabut, yang sebagian besar berada di dalam tanah dan sebagian lagi muncul
dipermukaan tanah. Pada bagian batang atau akar dapat tumbuh tunas yang dapat
dikembangbiakan sebagai bibit. Perkembangan akar salak pondoh dipengaruhi oleh
cara pengolahan tanah, pemupukan, tekstur tanah, sifat fisik dan kimia tanah,
air tanah, lapisan bawah tanah, dan lain-lain.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam makalah ini adalah
Bagaimana cara membudidayakan salak
pondoh
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
Penulisan makalah ini adalah :
a. Mahasiswa
dapat memahami tentang budidaya salak pondok
b.
Mahasiswa dapat memperoleh informasi secara langsung tentang
cara budidaya salak pondok dalam hal ini petani desa tirto muyo kabupaten
Sleman.
D.
Manfaat
a.
Mahasiswa dapat berinteraksi dan beradaptasi langsung dengan
responden tentang cara budidaya salak pondok.
b.
Terjalinnya kerja sama mahasiswa dalam pelaksanaan praktik
lapang.
E.
Waktu dan
Tempat
Fieldtrip
agribisnis tanaman sayuran dan buah buahan dengan acara budidaya salak pondok
yang dilaksanakan pada hari senin, 12 November 2014, pukul 03.00 Wib dan
bertempat di desa tirto mulyo kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta.
II. DASAR
TEORI
Salak merupakan tanaman asli Indonesia, yang sampai saat ini
belum diketahui secara pasti sejak kapan tanaman tersebut dibudidayakan pertama
kali. Hanya diduga tanaman salak ini sudah dibudidayakan sejak ratusan tahun
silam. Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis Reinw dan termasuk
famili Palmae serumpun dengan kelapa, kelapa sawit, aren (enau), palem, pakis
yang bercabang rendah dan tegak. Batang salak hampir tidak kelihatan karena
tertutup pelepah daun yang berduri yang tersusun rapat. Dari batang yang berduri
itu, akan tumbuh tunas baru yang dapat menjadi anakan atau tunas bunga buah salak
dalam jumlah yang banyak. Tanaman salak dapat hidup bertahun-tahun, sehingga
ketinggiannya dapat mencapai antara 1,5 – 8 meter, bergantung pada jenisnya.
Dari akar yang tua dapat tumbuh tunas baru yang juga dapat ditangkarkan sebagai
bibit. Tanaman salak termasuk golongan tanaman berumah dua (dioceus), yang
artinya membentuk bunga jantan pada tanaman terpisah daru bunga betinanya.
Dengan kata lain, setiap tanaman salak memiliki satu jenis bunga atau disebut
tanaman berkelamin satu (unisexualis).
III. HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Gambaran
Umum Lokasi Fieltrip
Lokasi kegiatan Fieltrip bertempat
di Desa tirto mulyo Kabupaten Sleman, sebagian penduduk desa tirto mulyo
bekerja di sector pertanian, dimana kegiatan pertanian yang di lakukan ialah budidaya
salak pondok.
Desa
tirto mulyo luas wilayahnya 5.500 Ha / 5,5 KM2 yang berjarak 5 KM
dari pusat Kota yaitu dekat dari tempat
pemasaran hasil pertanian, pasar agribisnis namun hasil yang di dapatkan tidak
sesuai serta distribusi hasil pertanian Desa tirto mulyo perlu lebih di
kembangkan lagi di maksudkan untuk memperlancar proses produksi, distribusi dan
pemasran hasil di tingkat internasional.
Rantai Pemasaran Salak Pondok /
Lokal



Pasar Lokal
Pemkab Sleman telah berupaya
mengoptimalkan sub terminal agribisnis ( STA ) yang berada di Jalan Magelang Km
18 Kecamatan Tempel. Meskipun secara fisik STA tersebut masih jauh
dari ideal, karena rencananya bangunan STA memerlukan dana Rp 10 Milyar.
Saat ini STA tersebut baru memperoleh dana Rp 800.000.000. Namun demikian
meskipun belum ideal Pemkab Sleman telah berupaya memanfaatkan keberadaan STA
tersebut. Sub Terminal Agribisnis Kabupaten Sleman telah dioperasionalkan sejak
tahun 2002, dan sejak tanggal 20 Januari 2006 telah dikelola oleh Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dibawah Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Sleman. Selama ini STA telah mampu menjembatani antara petani dan pengusaha
dibidang pertanian. Sesuai dengan konsep awal,
Sub terminal agribisnis bukan tempat
yang secara mutlak dan fisik untuk lalu lintas keluar masuk komoditas
pertanian serta tempat transaksi semacam pasar. Sejak awal secara konseptual
pembangunan sub terminal adalah lembaga pemasaran hasil pertanian tetapi
bukan pasar yang dikelola secara profesional. Keberadaan Sub terminal
agribisnis dilatar belakangi bahwa hasil usaha agribisnis akan optimal apabila
kegiatan budidaya/produksi diikuti dengan upaya pemasaran yang effektif dan
effisien. Selain itu pada umumnya petani lebih fokus kepada kegiatan budidaya
(produksi) sedangkan upaya pemasaran kurang ditangani dengan baik oleh para
petani.
Dengan latar belakang tersebut, maka
keberadaan STA bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemasaran produk petani,
memperkuat posisi tawar petani, memberikan kepastian pasar dan harga bagi
petani, menambah segmentasi pasar, pengendali pasokan dan sumber informasi
pasar bagi petani. Berkaitan dengan hal tersebut maka fungsi dan tugas STA
lebih berorientasi pada melakukan riset pasar, promosi , fasilitasi dan
mediasi penjualan/pelelangan, pengembangan pelayanan informasi pasar dan sistem
jaringan pemasaran, penanganan produk STA yang antara lain grading. Berdasarkan
hasil evaluasi yang dilakukan oleh Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah
Kabupaten Sleman bahwa Sub Terminal Agribisnis telah menjalankan
fungsi-fungsi sebagaimana yang diharapkan dalam Business Plan, diantaranya yang
telah dijalankan adalah fungsi transaksi (khususnya secara non fisik) dan
fungsi informasi/promosi. Keberadaan sub terminal agribisnis telah mampu
memfasiltasi pelaksanaan lelang berbagai komoditas yakni sayuran, pupuk
organik, bunga krisan, jamur, kelinci, salak , cabe dan tanaman hias.
Selain itu juga secara rutin
memfasilitasi pertemuan berbagai assosiasi, temu usaha , memberikan berbagai
informasi serta melakukan berbagai promosi dan pameran.STA pada tahun 2010
telah memfasilitasi terlaksananya ekspor salak ke Singapura dengan PT Alamanda
sebanyak 18,238 ton, selain itu juga mengkoordinir pelaksanaan eksport salak ke
China dan mulai pertengahan bulan Nopember ini memfasilitasi pengiriman
salak pondok secara rutin ke Tangerang sebanyak 1 ton seminggu dengan 2 kali
pengiriman yang bekerjasama dengan Alfamidi. Bahkan untuk pengiriman ke
Tangerang tersebut aktivitas grading dan packing juga dilaksanakan di
STA.
Untuk mengoptimalkan fungsi sub
terminal agribisnis, sebagian lahan yang terdapat di terminal agribisnis
dimanfaatkan untuk kebun buah unggulan (buah naga, jambu dalhari, durian
montong dsbnya), yang dimaksudkan selain untuk percontohan penanaman juga dapat
dimanfaatkan untuk aktifitas kepariwisataan. Pada saat ini 1,5 ha lahan telah
ditanami buah naga dengan 800 tiang penyangga dan jambu dalhari. Bahkan dibawah
naungan buah naga juga dimanfaatkan untuk tanaman sayur mayur (antara lain
cabe, terong, kangkung) Upaya pengoptimalan fungsi STA akan terus dilakukan,
termasuk didalamnya upaya memanfaatkan untuk pemasaran produk lingkup pertanian
secara luas serta melakukan pendekatan dengan calon-calon investor untuk
menjadikan STA sebagai salah satu destinasi wisata.
2. Teknik Budidaya Salak Pondoh
a.
Penyiapan
Bibit
Sebelum
melakukan budidaya salak, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
menyiapkan bibit. Bibit dipilih yang memiliki kualitas baik berasal dari induk
tanaman yang telah terbukti menghasilkan buah dengan hasil yang maksimal dan
kualitas baik. Mengenai pemilihan bibit ini ada beberapa hal yang perlu kita
ketahui. Cara memperoleh bibit tanaman
buah-buahan pada umumnya dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu:
b.
Generatif
Bibit tanaman yang diperoleh dengan cara
generative berasal dari biji yang dibenihkan. Cara generative ini jarang
dilaksanakan karena memiliki beberapa kelemahan, yaitu buah yang dihasilkan
dalam waktu yang lama, sifat buah yang dihasilkan akan berbeda dengan sifat
induk. Jika bibit yang diperoleh dengan cara generative maka akan memerlukan
waktu yang lama untuk dapat berbuah, yaitu sekitar 8-10 tahun. Hal itu karena
tumbuhan harus memulai fase vegetative dengan menyediakan akar, batang dan daun
terlebih dahulu sampai besar, baru fase generative untuk berbunga dan berbuah.
c.
Vegetatif
Bibit tanaman yang diperoleh tidak berasal dari biji, namun dari bagian lain dari tumbuhan seperti; akar, batang, dan daun. Keuntungan perkembang biakkan vegetative adalah tumbuhan hasil perkembangbiakkan cepat menghasilkan buah, hasil buah akan sama dengan sifat induknya, sifat induk dapat dipertahankan sampai keturunan selanjutnya. Dengan cara perkembangbiakan vegetative lebi cepar berbuah karena tumbuhan sudah memiliki organ tubuh yang lengkap yaitu akar, batang, dan daun. Sehingga tumbuhan tinggal melaksanakan fase generative yaitu berbunga dan berbuah.
Bibit tanaman yang diperoleh tidak berasal dari biji, namun dari bagian lain dari tumbuhan seperti; akar, batang, dan daun. Keuntungan perkembang biakkan vegetative adalah tumbuhan hasil perkembangbiakkan cepat menghasilkan buah, hasil buah akan sama dengan sifat induknya, sifat induk dapat dipertahankan sampai keturunan selanjutnya. Dengan cara perkembangbiakan vegetative lebi cepar berbuah karena tumbuhan sudah memiliki organ tubuh yang lengkap yaitu akar, batang, dan daun. Sehingga tumbuhan tinggal melaksanakan fase generative yaitu berbunga dan berbuah.
d.
Pengolahan
Lahan
Proses
pengolahan tanah harus direncanakan dengan baik, yaitu meliputi:
Pembuatan saluran air di sekitar kebun pada waktu musim penghujan air tidak menggenang yang dapat menyebabkan penyakit busuk akar pada tanaman salak. Kemudian, pengaturan jarak tanam yaitu berikisar 2 x 2 m2 atau 1.5 x 1.5 m2 dengan jumlah tanaman 1.800 rumpun per hektar. Selain itu, ada tambahan bahwa untuk tanah yang subur, jarak tanam antara tumbuhan satu dengan yang lain lebih luas dibandingkan tanah yang kritis. Pembuatan lubang tanam dengan ukuran lubang tanam adalah 50 x 50 x 50 cm atau 75 x 75 x 75 cm. Setelah pembuatan lubang selesai, lubang dibiarkan dahulu selama 3 minggu agar terkena sinar matahari. Selain itu, kedalaman lubang ditambahkan pupuk kandang atau pupuk kompos kira-kira 15 kg. Masukkan kembali tanah yang telah berisi pupuk, tunggu selama 1 minggu baru dapat ditanami dengan tanaman salak pondoh
Pembuatan saluran air di sekitar kebun pada waktu musim penghujan air tidak menggenang yang dapat menyebabkan penyakit busuk akar pada tanaman salak. Kemudian, pengaturan jarak tanam yaitu berikisar 2 x 2 m2 atau 1.5 x 1.5 m2 dengan jumlah tanaman 1.800 rumpun per hektar. Selain itu, ada tambahan bahwa untuk tanah yang subur, jarak tanam antara tumbuhan satu dengan yang lain lebih luas dibandingkan tanah yang kritis. Pembuatan lubang tanam dengan ukuran lubang tanam adalah 50 x 50 x 50 cm atau 75 x 75 x 75 cm. Setelah pembuatan lubang selesai, lubang dibiarkan dahulu selama 3 minggu agar terkena sinar matahari. Selain itu, kedalaman lubang ditambahkan pupuk kandang atau pupuk kompos kira-kira 15 kg. Masukkan kembali tanah yang telah berisi pupuk, tunggu selama 1 minggu baru dapat ditanami dengan tanaman salak pondoh
e. Penanaman
Penanaman
bibit salak pondoh sebaiknya dilakasanakan pada awal musim hujan yaitu sekitar
bulan Nopember. Sebab selain udara yang sejuk, juga tersedianya air yang cukup
pada musim hujan, sehingga tumbuhan salak pondoh cepat tumbuh dengan baik.
Proses penanaman dilakukan setelah bibit disiapkan dan dipilih / diseleksi
bibit yang berkualitas.
f.
Pemeliharaan
Masa
pemeliharaan adalah masa yang menentukan apakah salak dapat berproduksi optimal
atau tidak. Oleh karena itu penting sekali untuk diperhatikan. Beberapa hal
yang harus dilakukan untuk peratawatan tanaman salak antara lain yaitu: 1).
Penyulaman yaitu mengganti bibit tanaman yang sudah ditanam karena mati atau
terserang penyakit; 2). Pemupukan susulan yaitu dengan menambahkan pupuk kimia
berupa pupuk KCL, Urea, NPK, TSP, dan kompos; 3). Penggemburan tanah untuk
menjaga agar tanah tetap gembur. Tanah yang gembur mempermudah akar untuk
bernapas dan dapat bergerak dengan leluasa untuk mencari sumber air atau sumber
makanan, sehingga tumbuhan salak pondoh dapat tumbuh dengan subur; 4).
Penyiangan adalah kegiatan pembuangan rumput liar di sekitar tanaman salak
pondoh; 5). Pengairan; 6). Pemangkasan daun yang sudah tua dan tunas anakan
yang terlalu banyak; 7). Penyerbukan bunga jantan ke bunga betina.
g.
Proses
Pemanenan
Panen
dapat dilakukan dengan memotong tangkai buah salak dengan menggunakan pisau
cutting atu gergaji. Kemudian tampung dengan menggunakan ember atau karung.
Buah dapat segera dipasarkan atau diolah menjadi produk olahan yang memiliki
nilai jual lebih.
3.
Urut-urutan
kegiatan budidaya Salak Pondoh adalah sebagai berikut :
1.
Pengolahan
lahan kebun salak s/d siap tanam oleh karena itu sekaligus dengan membuat
lubang tanaman;
2.
Penanaman
pohon peneduh;
3.
Penyiapan
bibit salak;
4.
Penanaman
bibit penyulaman tanaman yang mati;
5.
Pemupukan;
6.
Pembubunan;
7.
Penyiangan;
8.
Pemberantasan
hama sebagai penyakit;
9.
Pencangkokan
bibit;
10.
Pemangkasan;
11.
Panen
buah dan penanganan hasil sampai dengan siap jual.
B. Pembahasan
Masa panen buah salak pondoh berkisar 3 tahun dari masa
tanam. Salak pondoh yang siap dipanen memiliki warna kulit buah bersih dan
mengilap, bila dipegang terasa empuk dan kulitnya tidak keras serta beraroma
khas. Variasi panjang, diameter, dan berat buah salak dipengaruhi oleh kultivar
serta letak buah salak pada tandannya. Buah salak terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit buah,
daging buah yang diselubungi selaput tipis dan biji. Setiap buah salak pondoh
memiliki satu biji, berwarna coklat kehitam-hitaman, keras, dan pada biji
terdapat sisi cembung dan sisi datar. Buah salak pondoh muda rasanya manis dan
ggurih, sedangkan buah salak pondoh tua rasanya manis, gurih, dan masir.
Beberapa
referensi menyebutkan bahwa buah salak pondoh yang terdapat di Kabupaten Sleman
terdapat tiga jenis, yaitu Pondoh Hitam, Pondoh Super, dan Pondoh Manggala yang
memiliki kulit bersisik yang tersusun rapi seperti genteng dan berduri halus
serta biji berwarna coklat kehitaman. Warna kulit maupun warna daging buah dari
ketiga jenis salak pondoh tersebut berbeda-beda, Salak Pondoh Hitam memiliki
warna kulit buah hitam kelam dan aging buah berwarna putih susu, kulit buah
Salak Pondoh Super berwarna coklat kekuningan dan daging buahnya berwarna
coklat kekuningan, serta Salak Pondoh Manggala memiliki kulit buah berwarna coklat
kekuningan dan sisik pada bagian pangkal kulit buah tersusun membentuk lorek
(ada warna putih diantara sisik) serat daging buahnya berwarna putih susu.
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan pada BAB I, BAB II, penulsi dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.
Ada
beberapa cara mengetahui pertumbuhan dan perkembangan salak pondoh dan kita
mengenal penyemaian benih, penanaman dan penyakit.
2.
Salak
pondoh adalah salah satu buah yang disukai masyarakat.
B.
Saran
Penulis
berharap dengan adanya makalah ini para petani salak pondoh dapat memperhatikan
atau membudidayakan cara penanaman sampai pemasaran dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Harsoyo,
Purnomo. 2006. Budidaya Salak Pondoh. Semarang : Aneka Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar