KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah, SWT atas limpahan rahmat dan karunia Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pameran, Pekan flori dan flora Nasional ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Metode Penyuluhan Pertanian II, dengan Bapak Ir. Sujono, MP beserta Asisten Dosen selaku pengampuh mata kuliah ini.. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pameran, Pekan flori dan flora Nasional, serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan. Pameran, Pekan flori dan flora Nasional.
Penulis
ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian makalah
ini. Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pameran, Pekan flori
dan flora Nasional, khususnya bagi Penulis. Pada akhirnya Penulis menyadari
bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun, dan membantu Penulis membuat Makalah yang
lebih baik lagi dimasa yang akan,datang.
Yogyakarta, Oktober 2013
Penulis
BAB
I PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang
Indonesia
sebagai negara dengan sumber daya lahan dan agroklimat yang beragam,
memungkinkan berbagai jenis tanaman hortikultura (buah-buahan, sayuran, tanaman
hias dan obat) diproduksi sepanjang
tahun. Potensi lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal, baik berupa
lahan tidur, rawa, pasang surut, lahan hutan produksi masih
terbuka untuk dikembangkan.Selama ini pengembangan tanaman hortikultura lebih
banyak didominasi oleh budidaya skala kecil dengan penerapan teknologi
sederhana sehingga mutu produk dan daya saing masih rendah.
Benih
merupakan faktor utama keberhasilan agribisnis hortikultura yang dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Varietas hortikultura telah banyak
dihasilkan didalam negeri. Varietas hortikultura yang telah terdaftar belum
sepenuhnya dikenal oleh masyarakat.
Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi varietas melalui kegiatan Jambore
Varietas Unggul Hortikultura sebagai salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada
Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) Tahun
2013.
Ø Pengertian Pameran
Pameran
diartikan sebagai penyajian visual dengan benda-benda dua dan tiga dimensi,
dengan maksud mengkomunikasikan ide atau informasi kepada orang banyak
(Sulaiman,1988). Pameran merupakan suatu
usaha untuk memperlihatkan secara sistematis model, contoh, barang sesungguhnya,
peta atau gambar pada suatu tempat tertentu dalam suatu urutan tertentu untuk
menumbuhkan perhatian pengunjung.
Dengan demikian, hampir segala jenis media dapat ditampilkan dalam
pameran.
Ø Tujuan
Mensosialisasikan
keunggulan berbagai varietas hortikultura kepada petani dan masyarakat umum.
Ø Manfaat Pelaksanaan Pameran
Ditinjau
dari jumlah sasaran yang ingin dicapai, pameran termasuk jenis metode
penyuluhan yang menggunakan pendekatan massal.
Melalui pendekatan ini, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari
pelaksanaan pameran, antara lain:
§ menarik
perhatian dan meningkatkan pengertian banyak orang
§ memberikan
alternatif usahatani kepada pengunjung terhadap cara-cara baru
§ menumbuhkan
daya tarik pada kegiatan-kegiatan penyuluhan
§
memperlihatkan proses perbaikan
teknologi pertanian dari masa ke masa
BAB II PELAKSANAAN PAMERAN
Untuk
menghasilkan suatu penyelenggaraan pameran yang baik diperlukan persiapan yang
matang. Persiapan pameran dilakukan oleh
para penyelenggara pameran secara tersusun dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Menentukan
tujuan diselenggarakannya pameran.
2. Menenentukan
tema pameran.
3. Membuat
rencana materi yang akan dipamerkan.
4. Mengundang
instansi, lembaga, organisasi profesi dan swasta untuk menjadi peserta pameran,
berdasarkan rencana yang telah dibuat.
5. Mempersiapkan
area pameran yang memadai berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti pameran.
6. Menyiapkan
juru penerang yang benar-benar menguasai materi.
7. Mengumumkan
adanya pameran tersebut di tempat-tempat tertentu agar diketahui oleh
masyarakat banyak, misalnya dengan penempelan poster, spanduk, atau pemanfaatan
media massa lain.
8. Mempersiapkan
pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pameran.
Ø Jenis-jenis Media yang Digunakan
dalam Pameran :
Untuk
memanfaatkan rasa antusias masyarakat yang mendatangi pameran, maka pameran
harus dibuat sedemikian rupa agar masyarakat lebih tertarik pada objek yang
dipamerkan. Dengan demikian pelaksanaan
pameran perlu direncanakan dengan matang serta perlu diperhatikan media apa
saja yang kira-kira akan menarik minat perhatian orang banyak yang akan
disajikan dalam pameran.
Pada
dasarnya jenis media apapun dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu
penyelenggaraan pameran. Namun demikian, pemakaiannya harus disesuaikan dengan
tujuan pameran itu sendiri yaitu menarik minat dan perhatian serta menggugah
hati sasaran. Mengingat pameran memiliki
sifat memperlihatkan sesuatu, maka sebaiknya media yang digunakan adalah berupa
media visual, walaupun tidak menutup kemungkinan dipakainya media audio visual.
Ø Dalam penyelenggaraan pameran,
media yang biasa dipergunakan adalah:
1. Media visual dua dimensi pada bidang yang
tidak transparan. Termasuk dalam kelompok ini adalah gambar, peta, grafik,
bagan, foto dan poster. Berbagai macam
papan seperti papan tulis, papan flanel, papan magnet atau papan peragaan
merupakan media statis yang dapat dijadikan tempat dipasangnya media visual dua
dimensi tersebut.
2. Media visual tiga dimensi. Contoh dari kelompok ini adalah benda asli,
model, barang contoh atau spesimen, mock-up atau alat tiruan sederhana,
diorama, bak pasir dan lain-lain.
Penggunaan
kedua kelompok media di atas sangat baik untuk pelaksanaan pameran, karena
media tersebut dapat digunakan tanpa bantuan penjelasan oleh juru
penerang. Juru penerang hanya
menjelaskan hal-hal yang kurang dimengerti pengunjung.
Di
samping penggunaan media visual, media audiovisual dapat dimanfaatkan dalam
upaya menghidupkan suasana pameran.
Misalnya dengan menampilkan film pendidikan tentang cara pembibitan
jamur merang, atau menampilkan penjelasan interaktif yang diprogram dan
dioperasikan melalui komputer.
Ø Waktu Dan Tempat
Jambore
Varietas Unggul Hortikultura dilaksanakan di lokasi PF2N di Jalan Kenari,
Timoho, Yogyakarta. Pameran berbagai varietas unggul hortikultura ini
dilaksanakan mulai tanggal 2 – 7 Oktober 2013 di Yogyakarta.
Ø Peserta
Peserta Jambore Varietas Unggul Hortikultura adalah
produsen benih, petani, petugas pertanian pusat, propinsi, kabupaten/ kota,
pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.Dalam pelaksanaan pameran ini
adalah 150 peserta yang terdiri dari seluruh Indonesia dengan rincian 188 stand
dan berasal dari 34 provinsi.
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN STAND
I
A. Tema dan Sub Tema
1. Tema : Hortikultura Nusantara sebagai
Gaya Hidup Sehat
2. Sub Tema :
Pendaftaran Varietas Tanaman Holtikultura
B. Hasil Pengamatan
Stand
1.
Nama Stand : Dinas
Pertanian
2.
Isi Stand :
Pengujian Keunggulan Varietas, tomat, cabe, kunyit, duren, dl
3. Ukuran Stand : 3 x 6 Meter
4. Asal Stand : Lembang, ( Bandung ).
5. Kelengkapan Stand : Poster,brosur,leaflet buah-buahan dan
sayur-sayuran,
6. Stand Terbaik : UPT Ptoteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi
Jawa Barat
7. Pembahasan :
a. Berdasarkan hasil pengamatan di stand I, produk
yang di pamerkan tidak hanya tanaman hortikultura akan tetapi dari perianan
juga ada
b. Tanaman pada pipa paralon sangat menarik
c.
Ukuran
stand sangat besar
d.
Kelengkapan
stand sudah memadai
Pendaftaran
varietas tanaman holtikutura ini mengacu pada undang undang holtikultura nomor
13 tahun 2010 dan peraturan mentri no 38/permentan. Tujuan pendaftaran varietas
adalah untuk pendataan varietas dalam rangka pengawasan peredaran benih agar
konsumen dapat terlindungi dari perolehan benih yang performa/keragaan
varietasnnya tidak sesuai dengan deskripsi, pendaftaran ini merupakan
persyaratan yang wajib di laksanakan oleh pemilik varietas/kusannya
apabilabenih dari varietas tersebut akan di edarkan sebelum varietas
didaftarkan harus dilaksanakan uji keunggulan varietas dan uji kebenaran
varietas terlebih dahulu.
BAB III.
HASIL DAN PEMBAHASAN STAND II
A. Tema dan
Sub Tema
1. Tema :
Hortikultura Nusantara sebagai Gaya Hidup Sehat
2. Sub Tema : Teknologi Budidaya Bawang merah
Diluar Musim
B. Hasil
Pengamatan Stand :
1. Nama Stand :
Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
2. Isi Stand : Pemilihan Varietas, Bibit Bawang
Merah
3. Ukuran Stand :
4 x 6 Meter
4. Asal Stand :
Provinsi Jakarta Selatan
5. Kelengkapan Stand : Poster,brosur,leaflet buah-buahan dan sayur-sayuran, bunga,
umbi-umbia.
6. Stand Terbaik : UPT Ptoteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi
Jakarta
Selatan
7. Pembahasan :
a. Berdasarkan hasil pengamatan di stand II,
produk yang di pamerkan tidak hanya tanaman hortikultura akan tetapi dari
perianan juga ada
b. Pupuk Dasar Yang di Anjurkan
c.
Ukuran
stand sangat besar
d.
Kelengkapan
stand sudah memadai
Menanam bawang merah di musim hujan dapat
dilakukan di lahan sawah tadah hujan lahan kering atau lahan tegalan yang tidak
terlindung oleh pepohonan, karena bawang menghendaki cahaya dan penyinaran penuh.
Lahan yang sesuai dengan tanah bertekstur sedang sampai liat, dan berdrainase
baik jenis tanah latosol cokelat, asosiasi latosol-andisol, serta andisol lebih
cocok untuk pertanaman bawang merah musim hujan karena drainasennya lebih mudah
di kendalikan.
BAB III.
HASIL DAN PEMBAHASAN STAND III
A. Tema dan
Sub Tema
1. Tema : Hortikultura Nusantara
sebagai Gaya Hidup Sehat
2. Sub Tema : --
B. Hasil
Pengamatan Stand :
1. Nama Stand :
Dinas Pertanian Maluku
2. Isi Stand : Buah-buahan dan sayur, dan pisang
3. Ukuran Stand : 3 x 3 Meter
4. Asal Stand :
Provinsi Maluku
5. Kelengkapan Stand : Poster,brosur,leafletbuahan dan sayur-sayuran.
6. Stand Terbaik : UPT Ptoteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi
Maluku
7. Pembahasan :
a. Berdasarkan hasil pengamatan di stand III,
stand ini dari instansi Dinas Pertanian Ambon maluku, dan banyak produk yang
sangat menarik pada isi stand;
b. Ukuran stand sudah standar
c. Kelengkapan stand sudah memadai
pisang Tongka
Langit khas Provinsi Maluku. Cara tumbuh pisang ini berbeda dengan pisang lain
yang mengarah ke bawah, pisang Tongka Langit justru tumbuh membentuk
percabangan.
Pisang
Tongka Langit, adalah sebutan untuk buah pisang unik ini. Bentuk buahnya agak
sedikit lebih besar dari pisang normal, dengan warna kulitnyua yang kuning
keemasan dan ada juga yang kemerahan. Pisang Tongka Langit ini menjadi buah
khas masyarakat Maluku, karena hanya di daerah inilah pisang ini dapat
dijumpai.
Jenis pisang ini banyak ditanam di daerah maluku. Bentuknya khas dengan tandan buahnya menuju keatas. Oleh karenanya pisang ini disebut pisang tongkat langit. Warna kulit buahnya merah jingga dan warna daging buahnya putih kuning. Konon pisang ini sangat mujarab untuk menyembuhkan penyakit kuning. Berat per sisir 1.200 gram dan berat setiap buah 150 gram. Panjangnya 20 cm dan lingkar buahnya13cm.
Masyarakat Maluku umumnya, mengkonsumsi buah ini secara langsung, dibakar, digoreng, atau direbus. Namun buah ini juga bisa dibuat tepung pisang sehingga bisa sebagai bahan utama pembuatan kue. Buah pisang jenis ini banyak dijumpai di Ambon, Saparua, Haruku, Nusalaut dan Seram. Tanaman Pisang Tongka Langit umumnya tumbuh baik pada tanah dengan tekstur pasir dan liat.
Pisang tongka langit juga bisa dijadikan tepung pisang, yang digunakan untuk membuat kue atau sebagai pengganti nasi dan sagu oleh masyarakat Maluku. Untuk bisa mencicipi pisangtongka langit, sayangnya Anda harus berkunjung ke tanah Maluku karena sampai saat ini pisang tongka langit hanya bisa tumbuh di daerah tersebut.
Jenis pisang ini banyak ditanam di daerah maluku. Bentuknya khas dengan tandan buahnya menuju keatas. Oleh karenanya pisang ini disebut pisang tongkat langit. Warna kulit buahnya merah jingga dan warna daging buahnya putih kuning. Konon pisang ini sangat mujarab untuk menyembuhkan penyakit kuning. Berat per sisir 1.200 gram dan berat setiap buah 150 gram. Panjangnya 20 cm dan lingkar buahnya13cm.
Masyarakat Maluku umumnya, mengkonsumsi buah ini secara langsung, dibakar, digoreng, atau direbus. Namun buah ini juga bisa dibuat tepung pisang sehingga bisa sebagai bahan utama pembuatan kue. Buah pisang jenis ini banyak dijumpai di Ambon, Saparua, Haruku, Nusalaut dan Seram. Tanaman Pisang Tongka Langit umumnya tumbuh baik pada tanah dengan tekstur pasir dan liat.
Pisang tongka langit juga bisa dijadikan tepung pisang, yang digunakan untuk membuat kue atau sebagai pengganti nasi dan sagu oleh masyarakat Maluku. Untuk bisa mencicipi pisangtongka langit, sayangnya Anda harus berkunjung ke tanah Maluku karena sampai saat ini pisang tongka langit hanya bisa tumbuh di daerah tersebut.
Ø
DENA
PAMERAN BLOCK PLAN PF2N

Ø PEMBAHASAN
Pekan
flori dan flora Nasional 2013 kini digelar di Kota Yogyakarta, program yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian bekerja sama dengan pemerintah daerah Istimewa Yogyakarta
pada tanggal 2-8 Oktober 2013. Kegiatan pekan flori dan flora mengusung tema
“Hortikultura Nusantara sebagai Gaya Hidup”. Kurang lebih 1 ha, lahan digunakan
untuk pengembangan tanaman hortikultura. Ada juga stand yang menampilkan
berbagai hasil pertanian hortikultura setiap provinsi. Kegiatan ini sangat
bermanfaat bagi masyarakat yang tertarik mengembangkan pertanian hortikultura.
Berbagai tanaman hortikultura di kembangkan di lahan tersebut. Beberapa tanaman
hortikultura seperti tomat, cabai, terong, labu kuning, pare, kubis, gambas,
caba rawit,sawi pakcoy, buncis dll dikembangkan selama 4 bulan sebelum
kegiatan dilaksanakan. Saya dibuat kagum
dengan penataan seluruh tanaman hortikultura tersebut. Pasalnya konstruksi tanaman
hortikultura seperti jenis tanaman rambat menggunakan bahan rangka besi dan
desain yang menarik. Beberapa diantaranya menggunakan besi yang didesain melengkung.
BAB
IV KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari peserta pameran yang dilaksanakan, semua stand yang
ada lebih menitikberatkan pada tanaman hortikultura berupa sayur-sayuran,
tanaman hias, tanaman obat-obatan dan hasil olahannya sesuai dengan judul dan
tema pameran, akan tetapi ada juga yang tidak, seperti : kolam ikan lele,
kelinci, ayam, alat musik tradisional dari stand papua.
Pemeliharaan tanaman hortikultura dalam kegiatan PF2N patut diacungi jempol.
Saya berharap kegiatan ini bisa dikunjungi masyarakat dan memberi manfaat bagi
masyarakat yang kemudian juga tertarik untuk mengembangkan tanaman
hortikulturan di pekarangan rumah atau sekolah. / asrama tempat tinggal saya di
STPP Yogyakarta. yang unik adalah pisang Tongka Langit khas Provinsi Maluku.
Cara tumbuh pisang ini berbeda dengan pisang lain yang mengarah ke bawah,
pisang Tongka Langit justru tumbuh membentuk percabangan.
B.
Saran
Sekiranya kegiatan ini juga bisa memicu
petani atau kelompok tani agar menghasilkan tanaman hortikultura yang
berkualitas. Saat ini masyarakat juga mulai tertarik dengan produk tanaman
organik. Kesadaran masyarakat kita terhadap kesehatan sudah semakin baik.
Walaupun sampai saat ini produk pertanian organik masih terbilang cukup mahal,
setidaknya masyarakat memiliki pilihan untuk mengkonsumsi bahan makanan yang
lebih sehat. Tantangan kedepannya untuk teknologi pangan pertanian terletak
pada pengembangan tanaman pertanian hortikultura dengan kualitas yang sama
dengan tanaman organik. Pemasarannya pun
bisa lebih luas dan harga jualnya bisa dijangkau segenap lapisan masyarakat.
BAB V
PENUTUP
Daftar Pustaka
Katalok
Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) Tahun
2013.
(Sulaiman,1988)
katanya tentang pameran
BalasHapus